Ibnu Qayim rahimahullah berkata:
“Siapa yang dengan sungguh-sungguh memperhatikan, akan mengetahui bahwa khusnuzhan kepada Allah adalah memperbaiki amal itu sendiri. Karena yang menjadikan amal seorang hamba itu baik, adalah karena dia memperkirakan Tuhannya akan memberi balasan dan pahala dari amalannya serta menerimanya. Sehingga yang menjadikan dia beramal adalah prasangka baik itu. Setiap kali baik dalam prasangkanya, masa semakin baik pula amalnya."
Menurut kedua imam ini, bentuk prasangka baik kita kepada Allah SWT harus diwujudkan dalam tindakan nyata, yaitu dengan memperbaiki amalnya terus menerus. Perbaikan amal yang senantiasa dilakukan menunjukkan keinginan kita agar selalu mendapat ganjaran kebaikan dari Allah SWT. Dan itu adalah suatu amalan yang konsisten. Seperti disampaikan oleh Ibnu Qayim, setiap kali baik dalam prasangka, maka semakin baik pula amalnya.