Sahijab – Hijabers, tahukah Anda kalau ada beberapa jenis sapi yang biasanya dijadikan pilihan untuk hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Kurban.
Sebab, bagi beberapa pembeli, penampilan hewan kurban ternyata juga penting, seperti wajah, postur tubuh atau bobot sapi, tanduk, tinggi badan hingga bagian buntut sapi.
Baca juga: Hukum Berkurban Secara Online
Seperti diolah Sahijab dari Sapi Bagus dan Dunia Sapi, berikut beberapa jenis sapi pilihan yang menarik hati para pemburu untuk dijadikan kurban hewan di Hari Raya Idul Adha:
Sapi Limousin termasuk Taurus. Sapi Limousin berasal dari wilayah Limousin dan Marche (Prancis bagian selatan tengah). Sapi Limousin terbentuk pada 16.000-13.000 tahun yang lalu. Sapi ini terkenal, karena efisiensi pakan dan hasil karkasnya tinggi. Dagingnya empuk dan rendah lemak. Warna Sapi Limousin bervariasi dari krem, merah bata, hingga hitam. Pada akhir 1800-an hingga awal 1900-an, peternak Sapi Limousin mulai menyeleksi sapi yang berukuran sedang dan berwarna merah keemasan gelap dengan warna gandum di sekitar mata, moncong, dan ujung kaki. Selain itu, mereka mengarahkan seleksi untuk membentuk Sapi Limousin yang mempunyai postur tubuh yang ideal sebagai sapi kurban. Badannya besar, panjang, kompak, dan padat. Badan sapi Limousin jantan dapat mencapai tinggi 160 sentimenter dan bobot 1,1 ton. Pertambahan bobot badan hariannya 1,0-1,4 kilogram.
Sapi Ongole termasuk Zebu. Sapi ini berasal dari Teluk Ongole, Guntur, Andhra Pradesh, India. Sapi Ongole berwarna putih kadang merah. Rambut di sekitar mata dan pangkal ekor (kipas ekor) berwarna hitam. Sapi jantan berwaran putih ada warna kehitaman pada kepala, leher, punduk, gelambir, lutut, dan pantat. Sapi Ongole mempunyai punuk besar, gelambir besar berlimpat melupah ke pusar dan cincin mata (kulit sekitar mata selebar 1 cm berwarna hitam), preputium agak menggantung dan kulit longgar. Kepala panjang, profil muka melengkung ke depan, terutama pada sapi jantan. Sapi jantan memiliki tanduk pendek cenderung bungkul (hanya berupa tonjolan), paling pendek di antara bangsa Zebu lainnya. Leher pendek, telinga panjang dan sedikit menggantung, dan punggung melengkung ke bawah kemudian ke atas pada bagian belakang. Tinggi badan sapi jantan 140-160 cm dan sapi betina 130-140 cm, bobot badannya 400-600 kg. Sapi Ongole bersifat sabar dan tahan lapar, panas dan haus, sehingga lebih cocok sebagai sapi kerja dari pada sapi potong. Selain sebagai ternak potong, sebenarnya sapi ini merupakan penghasil susu yang baik meskipun pertumbuhannya lambat.
Sapi Simmental termasuk Taurus. Sapi ini berasal dari lembah Simme (Swiss bagian barat). Sapi Simmental berwarna krem, merah bata atau emas belang putih. Rambut bagian muka, brisket, perut, lutut ke bawah dan ujung ekor berwarna putih. Bentuk tubuhnya kekar dan berotot. Sapi ini termasuk tipe dwiguna (untuk potong dan perah), terkenal karena pertumbuhannya cepat dan produksi susunya istimewa. Sapi ini juga dapat digunakan untuk bekerja. Sapi Simmental mempunyai bobot lahir kecil, tetapi pertumbuhannya cepat, sehingga bobot dewasanya besar. Pertambahan bobot hariannya 0,9 – 1,2 kg, produksi karkasnya tinggi dengan sedikit lemak. Jantan maupun betinanya lebih cepat mencapai dewasa kelamin daripada sapi Taurus lainnya. Induknya mempunyai mothering ability (sifat keibuaan) yang baik dan masa reproduksi yang panjang. Badan Sapi Simmental jantan dapat mencapai tinggi 170 cm dan bobot 1,2 ton. Bobot badan Simmental betina 700-800 kg. Di Indonesia, Sapi Simmental digunakan untuk program grading up sapi lokal, melalui inseminasi buatan. Hasil inseminasi Sapi Po betina dengan semen Sapi Simmental membentuk Sapi SimPo (Simmental Peranakan Ongole).
Hewan asal Tanah Air, yaitu Sapi Bali, juga termasuk di antara berbagai jenis sapi kurban yang paling diburu dan menjadi primadona. Pada Idul Adha 2019, dilaporkan permintaan Sapi Bali meningkat hingga 30 persen. Karena tingginya minat masyarakat, harga Sapi Bali pun naik hingga Rp5 juta per ekor. Menurut direktorat perbibitan dan produksi ternak, Sapi Bali merupakan salah satu binatang khas Indonesia, yang merupakan hasil domestikasi banteng asli Indonesia, yaitu banteng Jawa. Domestikasi ini diperkirakan terjadi sekitar 3500 SM.
Dari penampilan luarnya, sapi bali memiliki karakteristik yang membedakannya dari sapi-sapi jenis lain. Ciri yang mencolok adalah tubuhnya yang berwarna merah bata. Pada sapi jantan, warna merah bata ini akan berubah menjadi kehitaman seiring dengan pertambahan umur sapi, yang biasanya terjadi pada usia antara 12 – 18 bulan. Namun, sapi jantan yang dikastrasi tidak akan mengalami perubahan warna ini.
Keempat kakinya yang berwarna putih seperti memakai stoking juga menjadi ciri khas tersendiri, ditambah warna putih berbentuk oval pada bagian pantat. Bibir atas dan bawah dari sapi bali juga berwarna putih lho. Sapi bali memiliki ekor yang ujungnya berwarna hitam dengan tanduk runcing melengkung ke tengah yang juga berwarna hitam. Pada betina, ada ciri khusus lainnya, yaitu garis belut berwarna hitam pada bagian punggung.
Walaupun biasa juga digunakan untuk membajak sawah, sapi bali difavoritkan sebagai jenis sapi kurban pada saat Idul Adha. Sapi Bali ini menjadi primadona kurban bukan tanpa alasan. Banyak masyarakat mengidolakannya untuk berkurban, karena Sapi Bali memiliki beberapa kelebihan berikut ini:
1. Harganya realtif murah dari sapi kelas premium.
Salah satu faktor yang membuat Sapi Bali menjadi jenis sapi kurban ideal adalah harganya yang lebih murah dibandingkan dengan sapi-sapi lain. Sapi Bali biasanya berbobot antara 250 kg hingga 600 kg. Harga yang ditetapkan untuk setiap ekornya adalah sekitar Rp30 – 35 juta. Harga ini, tentu lebih murah dari sapi Limousin yang harganya bisa mencapai Rp50 juta per ekor atau Sapi Simental yang harganya bisa mencapai Rp80 – 100 juta per ekor.
2. Dagingnya lebih banyak
Sapi Bali cocok digunakan untuk Idul Adha, karena dagingnya cukup banyak. Sapi jenis ini memiliki ukuran karkas yang cukup besar., mencapai 55 persen dari bobot hidupnya.
3. Dagingnya sangat lembut
Daging Sapi Bali juga dikenal, karena kelembutannya yang membuatnya sangat nikmat untuk dimasak. Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa daging Sapi Bali lebih lembut dan berkualitas jika dibandingkan dengan beberapa sapi lainnya.
4. Bisa diolah menjadi beberapa jenis masakan
Daging Sapi Bali merupakan daging yang sangat versatile, alias serba guna. Daging Sapi Bali bisa diolah menjadi berbagai macam olahan seperti rendang dan bakso. Beberapa jenis sapi lokal, dagingnya hanya bisa diolah menjadi rendang dan sejenisnya, tetapi tidak bisa dijadikan bakso. Padahal, bakso merupakan salah satu makanan favorit saat Idul Adha. Selain karena bisa disimpan dalam freezer untuk waktu yang lama, anak-anak kecil dan seluruh anggota keluarga biasanya juga sangat suka makan bakso.
Baca juga: Mau Kurban Tahun Ini? Intip Dulu Harga Hewan Kurban di Jabodetabek