UAS melanjutkan, orang yang meminjamkan uangnya sebagai modal usaha itu doanya akan lebih khusyuk. "Khusyuknya luar biasa. Misalnya, kalau dia pinjamkan orang untuk ternak ikan atau tanaman, dia berdoa, ‘Ya Allah, jangan sampai ikannya mati, tanamannya subur. Akan bangkit semangatnya, jantung pun akan sehat," ujarnya.
Dengan begitu, UAS menambahkan, muncul pula semangat baru melalui mudharabah itu. "Muncul adrenalin, ada silaturahim, doa, dan interaksi sosial," kata alumni Universitas al-Azhar Mesir itu.
Ustadz yang menyelesaikan pendidikan S2 di Darul Hadits Maroko itu juga mengingatkan, dalam berbisnis, prinsip yang harus dimiliki sebagaimana ajaran Rasulullah, di antaranya yakni ambil untung sedikit, tetapi banyak pelanggan.
Bila prinsipnya agar mencari keuntungan sebesar-besarnya dari satu atau sedikit orang, apalagi menyulitkan, menekan hingga menipu, tentu pelanggan yang telah bertransaksi itu tidak akan datang lagi.
"Itulah yang pertama dan terakhir. Selesai tidak mau berhubungan lagi. Tetapi, kalau kita buat banyak orang (pelanggan), keuntungan memang tidak seberapa, tetapi sesungguhnya ada perputaran yang luar biasa di sana," tambah UAS.
Baca juga: UAS: Enam Amalan Anak untuk Orang Tua yang Meninggal