Sahijab – Mulutmu adalah harimaumu. Begitulah pepatah bijak, sebagai nasihat kepada setiap orang. Yang artinya, segala perkataan yang terlanjur kita keluarkan apabila tidak dipikirkan dahulu, akan dapat merugikan diri sendiri.
Untuk itu, dai terkenal Kiai Haji Abdullah Gymnastiar atau lebih dikenal dengan Aa Gym, seperti dikutip dari media sosial Instagram miliknya, mengajak kita untuk mengamalkan doa agar lisan bisa selalu terjaga.
Baca juga: Deddy Corbuzier Ungkap Bahagia Jadi Mualaf ke Aa Gym
Dalam foto yang diunggah, Aa Gym menuliskan caption: “Sahabat, pilihan kita dalam berbicara hanya 2 yaitu berbicara BAIK saja, atau DIAM.”
Selain itu, pendiri Pondok Pesantren Daarut Tauhiid ini juga memberikan tips:
“Ini doa di dalam Al Qur'an, agar Alloh selalu menuntun lisan kita untuk selalu berbicara yang baik. Dihafal dan sering-sering dibaca ya sahabatku. Mari saling mengingatkan yaa,” tulisnya.
“Robbis rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul ‘uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii.”
Artinya:
“Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku.” (QS. Thaha ayat 25-28).
Doa ini, seperti dikutip dari Saintif, masyhur di kalangan umat muslim sebagai doa Nabi Musa. Terdapat beberapa makna yang terkandung di dalam yang akan dijelaskan sebagai berikut:
Dalam lafadz doa ini, Nabi memohon kepada Allah untuk mememiliki hati yang lapang. Dengan hati yang lapang, maka Nabi Musa dapat menerima petunjuk dan hidayah dari Allah SWT. Selain itu, hati lapang lebih mampu menerima kebenaran.
Nabi Musa mengemban tugas yang berat kala itu, yaitu harus menghadapi raja Firaun yang semena-mena. Untuk menghilangkan rasa khawatir dalam dirinya, Nabi Musa memohon kepada Yang Maha Kuasa untuk diberi kemudahan dalam segala urusan termasuk dalam menyampaikan dakwah.
Nabi Musa merupakan Nabi yang cadel, karena kisahnya ketika diminta memilih antara bara api atau batu permata, Nabi Musa memilih bara api untuk dimasukkan kedalam mulutnya.
Hal ini menjadi kegelisahan Nabi Musa. Karena itu, Nabi Musa memohon supaya apa yang menjadi kekurangannya (lidah yang cadel) tidak menghalaunya dalam melaksanakan dakwah.
Atas permohonan Nabi Musa tersebut, Allah mengutus Nabi Harun, saudara Nabi Musa untuk membantunya dalam berdakwah menyampaikan ajaran tauhid.
Baca juga: Dahsyatnya Doa Nabi Yunus