Sahijab – Di dalam Islam, banyak sekali amalan yang dapat kita kerjakan sebagai penambah keimanan dan salah satu amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam adalah sholat sunnah rawatib.
Sholat atau salat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), artinyarukun Islam kedua, berupa ibadah kepada Allah Swt., wajib dilakukan oleh setiap muslim mukalaf, dengan syarat, rukun, dan bacaan tertentu, dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.
Sholat rawatib adalah sholat yang pelaksanaannya menyertai sholat fardu dan hukum mengerjakan sholat rawatib adalah sunnah. Perlu diketahui, sholat sunat rawatib yang dikerjakan sebelum sholat fardu disebut qobliyah. Sedangkan sholat rawatib yang dikerjakan sesudah sholat fardu, disebut ba'diyah.
Baca juga: 4 Keutamaan Doa Setelah Tahiyat Akhir, Ucapkan Agar Selamat
Dalam Fiqih Islam, seperti dikutip Sahijab dari channel Youtube LPI Ngahiji, sholat sunnah rawatib dibagi menjadi dua jenis, yakni Sunnah Muakkad dan Sunnah Goiru Muakkad.
Sholat sunnah muakad adalah sholat yang sangat dianjurkan, karena memiliki keutamaan yang amat banyak. Sedangkan sholat sunnah rawatib ghairu muakkad, memiliki kurang sedikit keutamaan dibanding dengan sholat sunnah muakad.
Sebagai Muslim yang baik, tentu kita ingin menambah amal saleh, agar selamat di dunia maupun di akhirat. Maka, tidak ada salahnya jika kita mencoba melakukan sholat sunnah rawatib sebagaimana sholat wajib.
Sholat sunnah rawatib, juga memiliki tata cara serta bacaan niat yang harus dikerjakan secara tertib, agar amalan dapat diterima oleh Allah ta'ala.
Dalil sholat sunnah rawatib dari Aisyah radhiallahu Anhu bahwa Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: "Dua rakaat fajar, sholat snunah yang dikerjakan sebelum Subuh itu lebih baik daripada dunia dan seisinya." (Hadits riwayat Muslim)
Dari Ummu Habibah radhiallahu Anhu, ia berkata: "Aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, barangsiapa sholat dalam sehari semalam 12 rakaat, akan dibangun untuknya rumah di surga. Yaitu empat rakaat sebelum dzuhur dan dua rakaat sesudahnya. Dua rakaat sesudah maghrib, dua rakaat sesudah Isya, dan dua rakaat sebelum sholat Subuh." (Hadist riwayat At Tirmidzi, ia mengatakan hadits ini Hasan Shahih)
Dari Ummu Habibah radhiallahu Anhu, ia berkata, "Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, barangsiapa yang menjaga empat rakaat sebelum dzuhur dan empat rakaat sesudahnya, Allah mengharamkan dari api neraka." (Hadis riwayat Abu Dawud dan At-Tirmidzi, ia mengatakan hadits ini Hasan Shahih)
Dari Ibnu Umar radhiallahu Anhu, dia berkata: "Aku sholat bersama Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa salam dua rakaat sebelum dzuhur dan dua rakaat sesudahnya dua rakaat sesudah sholat Jumat, dua rakaat sesudah Maghrib dan dua rakaat sesudah Isya. (Muttafaq alaih)
Baca juga: Sholat Dhuha Pemancing Rezeki, Ini Niat dan Tata Cara yang Benar