Sahijab – Kedelai adalah kacang-kacangan populer yang berasal dari Asia. Sejak dulu sudah terkenal khasiatnya. Yuk disimak kembali, apa saja manfaat baik jika rutin mengonsumsi kedelai.
Kedelai bisa dikonsumsi biasa atau diolah menjadi aneka varian. Para penganut pola makan vegetarian sering kali menggunakan kedelai untuk menggantikan daging. Namun, ada beberapa kontroversi seputar manfaat dan risiko mengonsumsi kedelai, karena beberapa produsen kini memodifikasi tanaman secara genetik.
Kedelai menyehatkan dan kaya protein. Kedelai bisa dikonsumsi dalam aneka jenis makanan, termasuk dijadikan susu dan olahan lain. Di Indonesia, olahan kedelai paling populer adalah tempe, tahu, kecap dan susu kedelai.
Produsen juga membuat ekstrak minyak dari kedelai dan menggunakannya untuk membuat bahan bakar ramah lingkungan, serta lilin, krayon, dan pelumas mesin.
Baca juga: Hukum Muslim Memelihara Anjing Menurut UAS dan Buya Yahya
Dengan kandungan nutrisi yang sangat baik, kedelai dipercaya memiliki banyak khasiat. Apa saja khasiat yang bisa didapatkan jika rutin mengonsumsi kedelai? Berikut Sahijab kutipkan dari medicalnewstoday.com. Selamat membaca.
Satu studi tahun 2019 di jurnal Molecules mengamati efek suplemen isoflavon kedelai pada berat badan pada tikus. Dalam makalah studi tersebut, penulis melaporkan bahwa senyawa tertentu dalam isoflavon kedelai mencegah penumpukan lemak di sekitar organ hewan pengerat.
Para peneliti menyimpulkan bahwa suplementasi isoflavon kedelai berpotensi untuk mengatasi obesitas.
Tinjauan studi tahun 2019 menunjukkan bahwa isoflavon dalam kedelai dapat membantu mengurangi risiko kanker terkait hormon, termasuk kanker prostat dan beberapa kanker payudara.
Beberapa penelitian dalam review menemukan bahwa perempuan Asia yang mengonsumsi isoflavon kedelai memiliki penurunan risiko kanker baik sebelum maupun sesudah menopause. Isoflavon kedelai dapat membantu mengurangi pertumbuhan dan penyebaran hormon yang berhubungan dengan kanker.
Namun, menurut American Cancer Society, tidak jelas apakah lebih banyak produk kedelai olahan juga menawarkan manfaat yang sama untuk pencegahan kanker seperti makanan kedelai utuh.
Menurut tinjauan studi tahun 2019 yang sama, isoflavon kedelai juga dapat mengurangi risiko diabetes, meskipun mekanisme untuk mencapainya masih belum diketahui.
Pada diabetes tipe 2, sel-sel tubuh menyerap lebih sedikit gula dari aliran darah, yang membuatnya bersirkulasi dan menyebabkan kerusakan. Insulin adalah hormon yang memungkinkan gula darah, atau glukosa, memasuki sel untuk diubah menjadi energi.
Isoflavon kedelai dapat meningkatkan sensitivitas insulin, yang berarti bahwa sel lebih menanggapi insulin dan menyerap lebih banyak glukosa.
Isoflavon kedelai juga bisa menjadi alternatif yang efektif untuk terapi penggantian hormon (HRT) untuk perempuan dengan osteoporosis. Ini adalah kondisi yang memengaruhi pertumbuhan tulang dan mudah patah.
Salah satu kemungkinan penyebab osteoporosis pada perempuan adalah kekurangan estrogen. HRT bertujuan untuk menggantikan estrogen ini di dalam tubuh. Namun, hal tersebut dapat menyebabkan efek samping yang parah dan meningkatkan risiko stroke, kanker payudara, dan penyakit jantung koroner.
Beberapa studi dalam ulasan ini menunjukkan bahwa isoflavon kedelai sama efektifnya dengan HRT untuk memulihkan kepadatan tulang.