Kadang-kadang, gejalanya ringan dan dapat disalahartikan sebagai flu atau infeksi virus lainnya. Anak-anak dan orang-orang yang belum pernah terinfeksi sebelumnya, cenderung memiliki gejala yang lebih ringan.
Namun, penyakit DBD akan semakin serius, jika disertai dengan komplikasi seperti kerusakan pada kelenjar getah bening dan pembuluh darah, juga pendarahan dari hidung dan gusi, serta kegagalan sistem peredaran darah.
Gejala dapat berkembang menjadi perdarahan hebat, syok, dan kematian. Ini disebut sindrom syok dengue (DSS).
Orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah, serta orang-orang dengan infeksi dengue kedua atau selanjutnya, diyakini berisiko lebih besar untuk terkena demam berdarah dengue.
Baca Juga: Lakukan Lima Langkah Sederhana Cegah Corona
Dokter dapat mendiagnosis penyakit DBD dengan tes darah, untuk memeriksa virus atau antibodi. Jika ada di sekitar Anda yang terkena penyakit DBD, harus waspada jika merasakan demam.