Sahijab – Sebagai individu yang hidup di tengah masyarakat, sifat kikir atau pelit, pasti mempunyai konsekuensi yang bisa merugikan diri sendiri.
Minimal, ada dua kerugian bagi orang yang kikir. Pertama, kerugian ketika di dunia, yaitu menimbulkan rasa permusuhan dan kebencian di antara orang-orang dekat dan warga sekitar di mana ia tinggal.
Kedua, kerugian yang diterima pada hari pembalasan nanti. Yakni, orang yang kikir akan mempertanggungjawabkan harta kekayaannya pada hari akhir nanti layaknya orang kaya.
Sehingga, sifat kikir pasti mempunyai konsekuensi yang bisa merugikan diri sendiri, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Untuk di akhirat sendiri, orang kikir akan di tempatkan berbeda dengan orang yang dermawan.
Baca juga: Doa Malaikat untuk Orang-orang Kikir yang Bikin Merinding
Dalam buku “115 Kisah Menakjubkan dalam Kehidupan Rasulullah SAW”, Fuad Abdurahman, seperti dikutip Sahijab dari Republika.co.id, menjelaskan tentang tempat orang kikir di akhirat. Penjelasannya diangkat dari penuturan istri nabi, Aisyah RA.
Menurut Fuad, Aisyah RA pernah menuturkan bahwa suatu ketika ada seorang wanita muda yang menghadap Rasulullah untuk mengeluhkan tangan kanannya tak dapat digerakkan dan berkata, “Wahai Rasulullah, berdoalah kepada Allah agar tanganku sembuh seperti sedia kala.”