Sahijab – Hawa nafsu adalah hal yang fitrah, yang sudah ada sejak kita dilahirkan di dunia. Hawa nafsu bisa mengarah pada hal buruk jika tak dikendalikan. Maka penting buat kita untuk selalu berusaha mengendalikan hawa nafsu.
Tak ada yang salah dengan hawa nafsu karena memang dimiliki setiap manusia. Namun hawa nafsu akan berkait erat dengan tindakan kita. Apakah ia mampu menuntun kita pada kebaikan, atau sebaliknya.
Dalam salah satu hadistnya, Rasululllah meminta kita untuk mengejar dunia seolah kita akan hidup seribu tahun lagi, dan beribadah seolah kita akan mati esok hari. Hadist Rasulullah tersebut mengajak kita hidup seimbang antara keinginan dunia dan bekal akhirat.
Baca juga: Lirik Sholawat Busyrolana
Sayangnya, kita sering lupa. Lalu mengejar dunia seolah akan hidup selamanya. Hawa nafsu duniawi begitu menguasai sehingga tak kita kelola agar ia menuntun kita untuk hidup dalam keseimbangan antara kepentingan duniawi dan kepentingan akhirat.
Untuk membuat agar hawa nafsu bisa kita kendalikan dan tak membuat kita terjebak pada akhlak buruh karena ambisius pada kehidupan dunia, Rasulullah mengajarkan kita untuk selalu berdoa. Berikut doa yang sering beliau panjatkan pada Allah SWT agar terhindar dari hawa nafsu yang buruk.
Dari Ziyad bin ‘Ilaqah meriwayatkan dari pamannya, yaitu Quthbah bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi sa sallam mengucap,
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ مُنْكَرَاتِ الأَخْلاَقِ ، وَالأَعْمَالِ ، وَالأَهْوَاءِ
Allahumma inni a’udzu bika min munkarootil akhlaaqi wal a’mali wal ahwaa’.
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari akhlak, amal, dan hawa nafsu yang jelek.” (HR. at-Tirmidzi).
Hawa nafsu lain yang bisa membuat kita terjebak pada akhlak yang buruk adalah rasa malas, rasa takut akan waktu tua, dan kikir. Maka Rasulullah juga mengajarkan kita membaca doa berikut ini:
Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Rasulullah biasa membaca doa:
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ
Allahumma inni a’udzu bika minal ‘ajzi, wal kasali, wal jubni, wal haromi, wal bukhl. Wa a’udzu bika min ‘adzabil qobri wa min fitnatil mahyaa wal mamaat.
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian).” (HR. Bukhari dan Muslim).
Selamat mengamalkan dua doa di atas. Semoga kita terhindar dari keburukan perilaku dan ambisi yang menyesatkan.