Namun, menurut Abul 'Abbas Ibnu Taimiyah rahimahullah besaran nafkah disesuaikan dengan keadaan atau kondisi. Nafkah itu bisa berbeda dari satu keluarga ke keluarga lainnya sesuai dengan perbedaan tempat, zaman, keadaan suami istri dan adat yang ada.
Rasulullah selalu meluangkan waktu untuk bermain dengan istrinya, seperti dalam sebuah hadits disebutkan saat lomba lari bersama 'Aisyah. Tidak hanya itu saja, Nabi juga sering bercanda dengan 'Aisyah.
Baca Juga: Kriteria Seorang Istri yang Dijamin Masuk Surga
Setiap orang pasti memiliki kekurangan, termasuk istri-istri kita. Di situlah posisi suami untuk menutupinya. Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
لاَ يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً إِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِىَ مِنْهَا آخَرَ