Sahijab – Garam Himalaya kini mulai populer. Garam berwarna merah muda itu disebut kaya manfaat.
Garam adalah inti kehidupan. Tubuh kita membutuhkannya, tetapi tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit. Garam terdiri dari dua elektrolit - natrium dan klorida yang membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh Anda. Keduanya membantu mengatur tekanan darah.
Dalam beberapa tahun terakhir, garam atau natrium telah mendapatkan reputasi buruk, terutama karena nafsu makan kita akan junk food atau makanan olahan meningkat. Junk food dan makanan olahan adalah penyebab utama berlebihannya konsumsi garam.
Garam saat ini belum tentu sehat seperti yang kita pikirkan. Apalagi jika sudah melalui proses di pabrik yang komersial. Tetapi garam dalam bentuknya yang murni adalah kekuatan masakan. Garam murni mampu menghadirkan cita rasa yang sesungguhnya dari masakan.
Menurut pedoman Organisasi Kesehatan Dunia saat ini, orang dewasa harus membatasi asupan garam kurang dari 5 gram (sekitar satu sendok teh) per hari. Selama konsumsi garam Anda masih dalam batas, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Baca juga: Pasien Sembuh COVID-19 Bisa Terinfeksi Lagi dengan Gejala Lebih Parah
Garam sebenarnya bukan penjahatnya, dan karena itu, banyak orang kini mencari alternatif yang lebih baik untuk garam meja dan olahan seperti garam batu, garam laut atau garam Himalaya kuno.
Dikutip dari ndtv.com, garam Himalaya atau Himalayan Salt, atau juga dikenal sebagai garam merah muda, berbentuk lempengan potongan garam dari varietas unik ini, berasal dari endapan alami yang ditemukan di kaki bukit Himalaya dan wilayah Punjab di Pakistan.
Berbeda dengan garam meja yang difortifikasi, garam Himalaya secara alami kaya akan yodium. Blok garam merah muda buram ini dikenal karena rasanya yang murni dan memberikan rasa yang kaya. Warna merah muda yang mencolok ini disebabkan oleh keberadaan oksida besi. Garam Himalaya memiliki struktur yang berbeda (bentuk koloid yang berarti cukup kecil untuk diserap dengan mudah oleh tubuh kita) dan telah matang selama lebih dari 250 juta tahun di bawah perbukitan raksasa dan tekanan tektonik yang ekstrim.