REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menjadi wartawan di negeri yang minim konflik saja bukanlah hal yang mudah, terlebih jika menggeluti profesi tersebut di negara yang tengah berkonflik.
Namun apa daya, bagi warga Palestina yang merasakan langsung kekejaman Israel, tak ada ruang untuk menyampaikan aspirasi kepada publik global kecuali terjun langsung memberitakan.
Bushra Jamal Al-Thawil (27 tahun) merupakan Muslimah Palestina yang berprofesi sebagai wartawan. Tekadnya menjadi wartawan sangat teguh meski ia terhitung empat kali ditahan militer Israel tanpa alasan yang jelas.
Bushra terlahir dari keluarga Palestina yang pemberani. Keluarganya bahkan terhitung sebagai aktivis perjuangan kemerdekaan Palestina.
Sebelum Bushra dilahirkan, sang ayah bahkan ditangkangkap oleh militer Israel. Bushra baru bertemu ayahnya pada usianya lima bulan, namun enam bulan setelah itu, ayah dan anak itu dipisahkan kembali oleh militer Israel yang kembali memenjarakan ayahnya. Terhitung, ayah Bushra sudah delapan kali mendekam di penjara sepanjang usia Bushra hingga kini.
Tak hanya ayah, ibunda serta saudara-saudaranya pun juga mengalami hal serupa. Seperti sudah menjadi kebiasaan yang disengaja Israel, setiap ada satu anggota keluarganya yang bebas dari penjara, maka saudara lainnya akan dijebloskan ke penjara. Semua dari mereka yang ditangkap dan dijebloskan ke penjara tak pernah diadili apalagi diketahui secara jelas kesalahannya.
“Mereka (Israel) selalu mengada-ada terkait alasan penangkapan,” kata Bushra dalam Zoom Meeting, Rabu (4/11), sebagaimana dikutip dari Harian Republika.
Disclaimer: Semua artikel di kanal Sindikasi ini berasal dari mitra-mitra Viva Networks. Isi berita dan foto pada artikel tersebut di luar tanggung jawab Viva Networks.