Sampai mati…
(Kitab Manaqib Al Imam Ahmad, hal. 38)
Alasan lain mengapa menuntut ilmu agama itu tidak boleh putus, seorang itu disebut berilmu di saat dia masih mau belajar. Saat dia berhenti belajar, hilanglah dari dirinya. Dulu waktu SD, begitu senang dengan pelajaran biologi. Tetapi, sekarang lupa ilmu itu dan tak menjadi ahli di bidang biologi. Mengapa? Karena kita berhenti belajar. Itulah ilmu, saat ditinggalkan, dia akan menutup diri dari kita, seperti tutupan-tutupan debu, di buku-buku kita. Demikian ilmu agama. Ironi jika patah arang itu terjadi pada ilmu agama.
Benar apa kata Ibnu Abi Hatim rahimahullah,
Tidak akan patah semangat belajar, kecuali orang yang bodoh.