Sahijab – Sekarang sedang wabah pandemi Corona. 182 negara sudah terinfeksi dengan penderita mencapai 308.245 jiwa. Salah satu yang mampu menangkalnya adalah daya tahan tubuh yang baik.
Sayangnya, sering kali tanpa sadar kita mengabaikan daya tahan tubuh. Bahkan tak sadar bahwa daya tahan tubuh sedang menurun. Padahal daya tahan tubuh yang menurun berpotensi membuat kita terpapar virus apa saja, bukan hanya Corona.
Sebuah artikel dari pennmedicines.org, sebuah situs kesehatan di Amerika Serikat memberitahu, apa saja ciri-ciri daya tahan tubuh yang sedang menurun. Hijabers bisa menyimaknya, dan baiknya segera melakukan sesuatu agar daya tahan tubuh terjaga. Sahijab menerjemahkan enam tanda daya tahan tubuh sedang menurun untuk hijabers.
Mengerjakan proyek besar di tempat kerja atau mengikuti situasi emosional di rumah kadang membuat kita mendadak sakit. Itu bukan hal yang kebetulan. Sebab, stres yang tinggi mampu menurunkan daya tahan tubuh. Menurut sebuah laporan yang dirilis oleh American Psychological Association, stres jangka panjang melemahkan respons sistem kekebalan Anda.
“Itu karena stres menurunkan limfosit tubuh, sel darah putih yang membantu melawan infeksi. Semakin rendah kadar limfosit Anda, semakin Anda berisiko terkena virus seperti flu biasa, ” ujar Dr. Nadia Hasan, seorang dokter di Delancey Internal Medicine.
Sangat normal bagi orang dewasa untuk bersin atau terkena pilek dua atau tiga kali dalam setahun. Kebanyakan orang akan sembuh sendiri dalam tujuh hingga 10 hari. "Selama waktu itu, dibutuhkan sistem kekebalan tubuh tiga hingga empat hari untuk mengembangkan antibodi dan melawan kuman sial," kata Dr. Nadia Hasan seperti dikutip Sahijab dari pennmedicine.org.
Tetapi jika Anda terus-menerus terserang pilek, atau terserang flu yang tidak kunjung sembuh, itu pertanda jelas bahwa sistem kekebalan tubuh Anda sedang berjuang untuk mengikutinya.
Jika Anda sering mengalami diare, gas, atau sembelit, itu bisa menjadi tanda bahwa sistem kekebalan tubuh Anda terganggu. Penelitian menunjukkan bahwa hampir 70 persen sistem kekebalan Anda berada di saluran pencernaan. Bakteri dan mikroorganisme bermanfaat yang hidup di sana melindungi usus Anda dari infeksi dan mendukung sistem kekebalan tubuh.
Bakteri usus meskindalam jumlah kecil sangat bermanfaat dan dapat mengurangi risiki terhadap serangan virus, peradangan kronis, dan bahkan gangguan autoimun.
Tubuh akan selalu bekerja untuk melindungi luka dengan mengirimkan darah yang kaya nutrisi ke luka untuk membantu meregenerasi kulit baru. Tapi kondisi itu sulit terjadi ketika daya tahan tubuh menurun. Akibatnya, luka yang hijabers alami akan menjadi sulit sembuh.
Proses penyembuhan ini tergantung pada sel-sel kekebalan yang sehat. Tetapi jika sistem kekebalan Anda lamban, kulit Anda tidak dapat beregenerasi. Alih-alih, luka Anda bertahan lama dan sulit disembuhkan.
Jika Anda sering melawan infeksi, sistem kekebalan Anda mungkin mengirimi Anda tanda bahaya. American Academy of Allergy Asthma & Immunology melaporkan bahwa tanda-tanda kemungkinan defisiensi imun pada orang dewasa termasuk lebih dari empat kali infeksi telinga dalam satu tahun, mengalami pneumonia dua kali dalam setahun, menderita sinusitis kronis, dan membutuhkan lebih dari dua jenis antibiotik dalam satu tahun.
Jika Anda cukup tidur dan masih menderita kelelahan, artinya sistem tubuh Anda memberi sinyal ada hal yang tak beres dalam tubuh. Ketika sistem kekebalan tubuh Anda berjuang, demikian juga tingkat energi Anda. "Itu karena tubuh Anda sedang berusaha menghemat energi untuk menjadi bahan bakar sistem kekebalan tubuh Anda, sehingga dapat melawan kuman," demikian disampaikan Dr. Nadia Hasan.
Enam tanda di atas adalah ciri yang bisa Anda perhatikan sebagai bentuk kehati-hatian. Tak ada salahnya memperhatikan sehingga hijabers bisa mengembalikan kebugaran tubuh. Kenali tandanya, dan lakukan hal-hal yang bisa meningkatkan kembali kekebalan tubuh.