Sahijab – COVID-19 sampai saat ini, telah merenggut nyawa sebanyak 49 orang. Data ini, tentunya harus menjadi perhatian kita, untuk tetap mengikuti himbauan pemerintah. Kita tentu tidak ingin, diri kita atau keluarga menjadi korban 'keganasan' virus Corona.
Terlebih, korban yang meninggal dunia tidak boleh dilayat, salat gaib pun terbatas, hingga tidak diperbolehkannya mengantarkan jenazah ke kuburan. Sebagai seorang muslim, ini tentu menyadarkan kita betapa berharganya kesehatan.
Dan, yang bisa kita lakukan hanyalah memberikan doa dari jarak jauh, atau jarak aman. juga kita masih boleh melayat kerabat keluarga yang ditinggalkan, untuk memberikan semangat dan menguatkan batin mereka.
Lalu, ada pertanyaan, apakah doa yang diucapkan kerabat atau anak sampai kepada jenazah akibat penyakit menular seperti COVID-19?
Menurut Buya Yahya dalam akun Youtube Al-Bahjah TV menjelaskan, ada beberapa hal yang menjadi sebab terhalangnya doa anak kepada orangtua yang meninggal dunia.
"Tidak nyampe adalah adanya kesirikan. Orang tuanya syirik, keluar dari iman, orang tuanya munafik, itu gak bisa nyampe (doa) biarpun anaknya Wali qutub," kata Buya.
Namun, jika orangtua kita meninggal dunia dalam keadaan beriman, ada beberapa amalan yang bisa anak lakukan agar bisa terus berbakti. Apa pun penyebab orangtua kita meninggal, asalkan dia dalam keadaan beriman kepada Allah, maka anak wajib mendoakannya.
Baca Juga: Bolehkah Berdoa Minta Jodoh dengan Menyebutkan Nama Orangnya?
Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk berbakti kepada orangtua di antaranya adalah:
Hal yang pertama yang bisa dilakukan anak adalah selalu menyebutkan orangtua dalam doa kita. Inilah tanda betapa kita mencintai mereka, meskipun sudah meninggal dunia.
"Jangan Anda berdoa, kecuali orangtua Anda ada dalam doa. Kalau Anda lupa sekali saja, jangan-jangan sudah tidak punya cinta kepada orangtua. Doa untuk orang tua sederhana, Allahumma firlahu warhamhu, firlaha warhamha, firlahum warhamhum," kata Buya.
Bakti anak kepada orangtua yang sudah meninggal adalah dengan bersedakah atas nama mereka.
"Berikan ke tempat yang baik, masjid, pesantren, dakwah, diniatkan untuk orangtua. Jadi potong dari rizkimu, berikan untuk Allah diniatkan untuk orangtua," tambah Buya.
Terakhir adalah dengan melanjutkan silaturahim dengan kerabat, tetangga atau orang yang baik kepada orangtua kita.
Adapun doa untuk mereka yang meninggal dunia karena virus, penyakit menular dan tidak boleh dilayat seperti korban COVID-19 sama seperti doa umumnya. Berikut doanya:
Doa umum untuk orang yang meninggal dunia
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَلَهُ وَأَعْقِبْنِي مِنْهُ عُقْبَى حَسَنَةً
Allahummaghfirli wa lahu wa'qibni minhu 'uqba hasanah.
Artinya : "Ya Allah, ampunilah diriku dan dia serta berikan kepadaku darinya pengganti yang lebih baik."
اَللهُمَّ اغْفِرْلَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَاَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرْدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلاَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ وَاَبْدِلْهُ دَارًاخَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَاَهْلاً خَيْرًا مِنْ اَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَاَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَاَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَفِتْنَتِهِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِحَيِّنَا وَمَيِّتِنَا وَشَاهِدِنَا وَغَائِبِنَا وَصَغِيْرَنَا وَكَبِيْرَنَا وَذَكَرِنَا وَاُنْثَانَا
اَللهُمَّ مَنْ اَحْيَيْتَهُ مِنَّا فَاَحْيِهِ عَلَى اْلاِسْلاَمِ وَمَنْ تَوَفَّيْتَهُ مِنَّا فَتَوَفَّهُ عَلَى اْلاِيْمَانِ
اَللهُمَّ لاَتَحْرِمْنَا اَجْرَهُ وَلاَتُضِلَّنَا بَعْدَهُ بِرَحْمَتِكَ يَآاَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Allaahummaghfirlahu warhamhu wa’aafihii wa’fu anhu wa akrim nuzu lahu wa wassi’ madkhalahu waghsilhu bilmaai wats-tsalji walbaradi wanaqqihi minal khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minaddanasi wa abdilhu daaran khairan min daarihi wa ahlan khairan min ahlihi wazaujan khairan min zaajihi wa adkhilhuljannata wa ‘aidzhu min ‘adzaabilqabri wafitnatihi wamin ‘adzaabinnaari.
Allaahummaghfir lihayyinaa wamayyitinaa wasyaahidinaa waghaaibinaa washaghiiranaa wakabiiranaa wadzakarinaa wauntsaana.
Allaahumma man ahyaitahu minnaa fa ahyihi ‘alal islaami waman tawaffaitahu minnaa fatawaffahu ‘alal iimaani.
Allaahumma laa tahrimnaa ajrahu walaa tudhillanaa ba’dahu birahmatika yaa arhamar raahimiina. Walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin.
Artinya: "Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah, bebaskanlah dan lepaskanlah dia. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskan dia. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskan jalan masuknya, cucilah dia dengan air yang jernih lagi sejuk, dan bersihkanlah dia dari segala kesalahan bagaikan baju putih yang bersih dari kotoran, dan ganti rumahnya dengan rumah yang lebih baik daripada yang ditinggalkannya, dan keluarga yang lebih baik dari yang ditinggalkan, serta suami atau istri yang lebih baik dari yang ditinggalkannya pula. Masukkanlah dia ke dalam surga, dan lindungilah dia dari siksa kubur serta fitnahnya, dan dari siksa api neraka.
Ya Allah, berikanlah ampun, kami yang masih hidup dan kami yang telah meninggal dunia, kami yang hadir, kami yang gaib, kami yang kecil .
Ya Allah, siapapun yang Engkau hidupkan dari kami, maka hidupkanlah dalam keadaan iman.
Ya Allah janganlah Engkau menghalangi kami, akan pahala beramal kepadanya dan janganlah Engkau menyesatkan kami sepeninggal dia dengan mendapat rahmat-Mu wahai Allah yang lebih belas kasihan. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam."
Doa tidak jauh berbeda untuk laki-laki, hanya saja lafaz 'hu' di ganti dengan 'ha'. 'Hu' adalah kata ganti untuk dia (laki-laki) sementara 'ha' adalah kata ganti dia (perempuan).
Baca Juga: MUI Imbau Salat Gaib untuk Korban Corona
Itulah doa yang bisa kita ucapkan saat salat gaib dari jauh, terutama untuk kerabat keluarga atau saudara seiman dari jarak jauh. Terutama kepada para korban penyakit menular seperti COVID-19 yang tidak bisa diantarkan ke pemakamannya. (asp)