Sahijab – Kita sudah memasuki tahun baru 2021. Tentunya, banyak wanita yang ingin mengembangkan diri sebagai wanita karier atau wanita sukses. Apalagi, sudah tidak zamannya lagi wanita terikat oleh tradisi zaman dulu. Dahulu, seorang wanita idealnya harus berada di rumah untuk mengurus berbagai keperluan rumah tangga.
Seorang wanita, umumnya hanya keluar rumah untuk belanja kebutuhan keluarga dan pergi mengantar anak ke sekolah setiap hari. Seiring berjalannya waktu, hal tersebut bukan lagi menjadi harapan wanita. Wanita zaman sekarang, memiliki mimpi yang besar.
Di era modernisasi, pemikiran kaum hawa menjadi lebih modern. Kaum perempuan ingin memiliki karier yang bagus. Selain itu, wanita ingin memiliki pendapatannya sendiri, sehingga tidak hanya bergantung pada pendapatan suami.
Menjadi career woman adalah impian yang didambakan oleh kaum perempuan sekarang ini. Hal mendasar yang memotivasi seorang wanita untuk menjadi wanita karier adalah potensi finansial yang akan didapatkan. Mereka akan mendapatkan penghasilan sendiri, dengan kemampuan yang dimiliki oleh seorang wanita. Selain itu, menjadi wanita karier dapat melatih skill dan kemandirian seorang wanita.
Baca juga: Sebenarnya, Wanita atau Pria yang Lebih Sukses Jadi Pengusaha?
Di Indonesia khususnya di kota-kota besar, seperti Jakarta dan Surabaya, banyak sekali peluang pekerjaan yang secara khusus mencari wanita sebagai requirement sebuah lowongan pekerjaan. Anda akan menemukan banyak sekali wanita karier yang mencari nafkah di berbagai sektor dan profesi.
Tak jarang, banyak perusahaan yang menjadikan seorang wanita sebagai pemimpin perusahaan. Tak jarang, seorang wanita berprofesi sebagai polisi, pilot, PNS hingga pejabat negara. Ada juga wanita yang menjalankan profesi informal seperti pedagang, buruh pabri,k dan driver taxi, serta ojek online (ojol).
Berikut, 12 alasan mengembangkan diri untuk menjadi wanita karier, seperti dikutip Sahijab dari laman Ray White:
Memiliki kondisi keuangan dan ekonomi yang stabil adalah harapan bagi semua orang. Dengan menjadi wanita karier, seorang wanita tentu saja akan mendapatkan pendapatan ekstra, di luar pendapatan pasangan, yang dapat dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari. Selain itu, penambahan pendapatan tersebut dapat dialokasikan untuk kegiatan investasi. Hal ini, tentu akan membantu perekonomian keluarga agar terhindar dari risiko kemiskinan. Perlu diingat bahwa seorang wanita karier yang berpenghasilan memiliki prestige tersendiri. Suksesnya seorang wanita karier juga dapat meningkatkan image keluarga menjadi lebih terpandang.
Perkembangan teknologi menjadi lebih modern, memungkinkan seorang wanita untuk dapat melakukan kegiatan rumah tangga secara instan. Terdapat berbagai produk alat elektronik canggih yang dapat digunakan untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan rumah dengan cepat. Ada rice cooker untuk memasak nasi, ada mesin cuci otomatis yang bisa mencuci pakaian dengan cepat, karena Anda bisa mengatur waktunya, dan lain sebagainya. Semua dapat dilakukan dengan menggunakan alat-alat elektronik. Hal ini sangat bagus, karena menjadikan sebuah pekerjaan selesai dengan cepat, efektif dan efisien.
Namun, cepatnya waktu penyelesaian pekerjaan rumah membuat para wanita memiliki banyak waktu luang. Akibatnya, seseorang menjadi bosan di rumah, karena tidak ada lagi yang harus dikerjakan. Banyaknya waktu luang itu dapat digunakan untuk kegiatan yang produktif. Maka dari itu, menjadi wanita karier dapat membantu mereka terhindar dari rasa bosan. Selain itu, menjadi seorang wanita karier dapat meningkatkan skill dan kompetensi diri untuk menemukan potensi dan jati diri seorang wanita.
Berpendidikan tinggi adalah sebuah kebanggan tersendiri. Orang tua berjuang dengan keras, agar anak-anaknya bisa memperoleh pendidikan tinggi. Tak jarang, anak-anak perempuannya juga disekolahkan di perguruan tinggi, bahkan hingga keluar negeri. Seorang wanita lulusan dari perguruan tinggi, biasanya akan lebih memilih untuk bekerja ketimbang “di dapur”. Konsepnya sederhana saja. Mereka sudah menghabiskan banyak waktu untuk kuliah, sehingga setelah lulus dari perguruan tinggi, mereka ingin menerapkan apa yang telah dipelajari selama kuliah. Wanita tidak ingin perjuangan mereka untuk mendapatkan gelar saat kuliah selesai begitu saja.