Selain meningkatkan proses autofagi, menurutnya, berpuasa juga meningkatkan kadar Brain-Derived Neurotrophic Factor (BDNF). BDNF adalah sebuah protein yang terdapat sistem saraf yang berfungsi untuk mempertahankan kehidupan sel-sel saraf, membantu pertumbuhan sel-sel saraf dan mengembangkan sinaps-sinaps (jaringan komunikasi antar neuron) baru.
BDNF sangat berperan terhadap proses pembelajaran, memori jangka pendek maupun panjang, serta proses berpikir. Kadar BDNF yang rendah dikaitkan dengan peningkatan resiko kepikunan (Dementia Alzheimer).
“Manfaat puasa ternyata sangat banyak, tidak hanya untuk rohani, tetapi juga jasmani. Selain mendapatkan berkah dari Allah, puasa dapat menjaga otak Anda tetap awet muda, bahkan di usia senja,” jelasnya.
Baca juga: Ingin Puasa di Hari Jumat? Yuk, Cek Dulu Hadistnya