Senyawa tertentu yang disebut glikopeptida tersulfat ada di membran kuning telur. Ini dapat merangsang produksi makrofag, yaitu sel-sel dalam sistem kekebalan yang melindungi tubuh dari penyakit dan infeksi.
Kuning telur mengandung beberapa senyawa yang disebut peptida yang menurut penelitian telah terbukti dapat mengurangi tekanan darah secara signifikan pada tikus. Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular.
American Heart Association menyatakan bahwa kuning telur adalah sumber lutein dan zeaxanthin yang signifikan. Karotenoid ini dapat melindungi dari katarak dan degenerasi makula, dua masalah mata umum yang sering muncul setelah usia 55 tahun.
Perlu dicatat bahwa banyak penelitian dalam ulasan ini tidak menguji efek kuning telur pada manusia. Sebaliknya, mereka melakukan pengujian di laboratorium atau pada hewan. Oleh karena itu, temuan tersebut mungkin tidak berlaku untuk manusia. Para peneliti juga mulai mengeksplorasi potensi berbagai imunostimulan yang disebut imunoglobulin, yang terdapat dalam kuning telur.
Sebagai contoh, sebuah studi tahun 2017 menemukan bahwa tikus betina lebih kecil kemungkinannya untuk terinfeksi Helicobacter pylori - bakteri yang biasanya menyebabkan infeksi usus - setelah mengonsumsi anti-VacA IgY, imunoglobulin dalam kuning telur.