Sahijab – Niat mandi wajib baik saat junub, setelah haid atau setelah melahirkan (nifas) harus kita ketahui dengan baik. Apalagi saat junub dan setelah haid, yang merupakan salah satu rutinitas bulanan yang dilakukan umat islam.
Tujuannya adalah untuk mensucikan tubuh dari hadas kecil dan besar, baik setelah keluarnya air mani atau menstruasi. Termasuk setelah melakukan persalinan, yang biasanya dialami wanita setelah 40 hari melahirkan.
Mandi wajib sangat penting dilakukan, karena selama kita tidak melakukannya maka tidak diperbolehkan untuk sholat, membaca Alquran, menyentuh mushaf dan juga berdiam diri atau duduk di masjid. Untuk itu Anda harus tahu apa niat mandi wajib tersebut.
Baca Juga: Loofah untuk Mandi dan Cara Membuatnya
Ada beberapa penyebab yang mengharuskan kita untuk mandi wajib. Sehingga ada beberapa perbedaan dalam niat atau doa saat mandi wajib. Kita simak saja.
Membaca niat mandi wajib ini paling umum, biasanya kita lakukan setelah berjimak dan mimpi basah. Tujuan umum dari mandi besar ini adalah untuk mensucikan diri dari hadas besar.
Bacaan niat mandi besar dalam bahasa Arab:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Bahasa Latin: Nawaitul ghusla lifrafil hadatsil akbari fardhan lillahi ta'ala.
Terjemahannya: Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah ta'aala.
Berbeda dengan mandi besar, niat mandi setelah haid disebabkan oleh keluarnya darah saat menstruasi. Dan ini akan dialami oleh wanita yang masih subur setiap bulannya, sehingga harus diketahui dengan benar.
Bacaan niat mandi setelah haid:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى
Bahasa Latin: Nawaitul ghusla lifraf il hadatsil haidil lillahi ta'ala.
Terjemahannya: Aku niat mandi wajib untuk mensucikann hadast besar dari haid karena Allah Ta’ala.
Mandi nifas akan dilakukan seorang wanita setelah 40 hari melahirkan. Dan selama waktu 40 hari itu pula mereka dilarang untuk melakukan ibadah sholat, puasa dan juga berhubungan suami istri.
Bacaan niat mandi nifas:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ النِّفَاسِ ِللهِ تَعَالَى
Bahasa Latin: Nawaitul ghusla liraf il hadatsil nifasi lillahi ta'ala.
Terjemahannya: Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadast besar dari nifas karena Allah ta'ala.
Ada beberapa tata cara mandi wajib, dan yang banyak diterapkan berasal dari hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah Radhiyallahu 'anha. Berikut haditsnya:
عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ إِذَا اغْتَسَلَ مِنَ الْجَنَابَةِ بَدَأَ فَغَسَلَ يَدَيْهِ ، ثُمَّ يَتَوَضَّأُ كَمَا يَتَوَضَّأُ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ يُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِى الْمَاءِ ، فَيُخَلِّلُ بِهَا أُصُولَ شَعَرِهِ ثُمَّ يَصُبُّ عَلَى رَأْسِهِ ثَلاَثَ غُرَفٍ بِيَدَيْهِ ، ثُمَّ يُفِيضُ الْمَاءَ عَلَى جِلْدِهِ كُلِّهِ
Dari Aisyah, istri Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa jika Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam mandi junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya. Kemudian beliau berwudhu sebagaimana wudhu untuk sholat. Lalu beliau memasukkan jari-jarinya ke dalam air, lalu menggosokkannya ke kulit kepalanya, kemudian menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya. (HR. Bukhari, no. 248 dan Muslim, no. 316)
Baca Juga: Sunnah Bersihkan Hidung Saat Wudhu setelah Tidur
Nah itulah niat mandi wajib dan tata cara yang sempurna, agar kita bersuci dengan benar dan bersih dari hadas besar.