Ayat ini menceritakan tentang sikap orang kafir yang hendak menyerang Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam dengan penyakit 'ain atau penyakit karena pandangan hasad. Dan menyebabkan Rasulullah bisa meninggal dari jauh.
Sehingga jika diperhatikan, ayat ini tidak memiliki keterkaitan langsung dengan pujian untuk Allah Azza wa Jalla dalam kalimat sebelumnya.
Dalam doa tersebut ada permintaan:
[طَوِّلْ عُمْرِي]
Panjangkanlah umurku. Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah mendoakan panjang umur panjang secara mutlak. Tetapi akan meminta keberkahan pada umur. Panjang umur sendiri merupakan hal yang buruk, bahkan Syekh Muhammad bin Shaleh Al-Utsaimin saat dimintai doa seperti itu selalu menambahkan sifat lainnya. Misalnya: "Semoga Allah memanjangkan usiamu di atas ketaatan."