Jenis ini adalah tawasul yang paling tinggi, contohnya bertawasul dengan perkataan a’udzu biqudratillah, a’udzu bi izzatillah, dan sebagainya. Selain dengan menyebut nama Allah, tawasul pada jenis ini juga dapat dilakukan dengan menyebut asmaul husna, baik secara lengkap atau sebagian.
Tawasul dengan amal yang baik dijelaskan dengan kisah dari 3 orang sahabat yang terperangkap di gua. Mereka bertawasul kepada Allah dengan amal baik dan baik yang mereka lakukan. Karena itu, mereka berhasil keluarkan dari gua setelah batu besar yang menghalangi mereka tergeser sedikit demi sedikit.
Maksudnya adalah bertawasul kepada orang-orang yang sholeh, baik yang masih hidup ataupun sudah meninggal.
Salah satu contoh dari Tawassul bi Dzat adalah bertawasul dengan karomah dari Alquran atau surat Al Fatihah.