Sahijab – Semua yang merencanakan pernikahan tentu ingin sekali melangsungkan acaranya dengan lancar. Banyak yang percaya, untuk mendapatkan keberkahan pernikahan baiknya untuk melakukan puasa sebelum melangsungkan akad nikah.
Lalu apa hukum puasa sebelum menikah apakah diperbolehkan atau tidak? Beberapa pendapat menganjurkan dan beberapa tidak sepakat bahkan mengatakan bid’ah. Lantas bagaimana pandangan Islam akan hal tersebut? Berikut Sahijab rangkum hukum puasa sebelum menikah dari berbagai sumber.
Baca Juga: Bolehkan Puasa Ayyamul Bidh Diganti Hari Lain? Simak Kata Buya Yahya
Dalam pelaksanaan ibadah, tentu tidaklah sembarangan dilakukan, apalagi dibuat aturan sendiri dalam melaksanakannya. Hukum-hukum atau fiqh tentang puasa tentu bersumber dari Alquran dan sunnah Rasulallah SAW. Puasa artinya menahan diri dari hawa nafsu, mulai dari makan, minum, dan melakukan hubungan suami istri. Ibadah puasa bisa batal karena hal-hal yang membatalkan puasanya. Hal tersebut seperti haidh, nifas, berhubungan suami istri atau mengeluarkan cairan mani dari tubuh saat berpuasa.
Makna puasa bukan hanya sekedar tidak makan dan minum, apalagi sekedar untuk menunda makan atau membatasi makan hingga waktu magrib tiba.
Dari hal itu, puasa dalam islam adalah suatu pelatihan untuk menahan hawa nafsu dan mengendalikannya hingga terlatih menjadi orang yang mampu menaklukkannya, bukan justru diperbudak oleh hawa nafsu.