Sahijab – Apakah manfaat ASI eksklusif bisa untuk mengurangi infeksi telinga, risiko asma rendah atau anak memiliki IQ tinggi? Mungkin banyak pertanyaan dari ibu muda seputar manfaat ASI eksklusif bagi anaknya, selama menyusui untuk 6 bulan pertama khususnya.
Menyusui bayi selama 6 bulan pertama menurut American Academy of Pediatrics (AAP), memiliki keuntungan seperti di atas. Bahkan setelah anak diperkenalkan makanan padat pun, ibu harus terus menyusui selama 1 tahun pertama secara penuh.
Begitu pun di dalam agama Islam, menyusui bayi setidaknya dilakukan selama maksimal dua tahun pertama. Lalu apa saja manfaat ASI eksklusif bagi anak dan kesehatan ibu pada umumnya? Berikut ulasannya yang Sahijab kutip dari Parent.
Baca Juga: Ibu Menyusui dan Ingin Puasa, Perhatikan Lima Hal Ini
Air susu ibu (ASI) adalah makanan bayi yang sempurna. ASI mengandung antibodi penambah kekebalan dan enzim sehat, yang belum bisa direplikasi oleh para ilmuwan. Berikut beberapa manfaat ASI untuk bayi.
ASI merupakan sumber kolostrum yang penuh dengan antibodi untuk melindungi bayi yang baru lahir. kolostrum memiliki kandungan protein lebih tinggi dan lebih rendah gula, sehingga dalam jumlah kecil dapat menahan rasa lapar bagi bayi.
Ketika ASI diperkenalkan pada bayi yang baru lahir, akan mudah diserap oleh sistem pencernaannya. Dan ASI pertama yang dikeluarkan oleh ibu juga kaya akan gula untuk mendorong pertumbuhan bayi.
Jika ada riwayat alergi atau eksim dalam keluarga Anda, menyusui mungkin sangat bermanfaat. Protein dalam susu sapi dan susu formula kedelai dapat merangsang reaksi alergi, sedangkan protein dalam ASI lebih mudah dicerna.
ASI sarat dengan antibodi yang melindungi si kecil setelah lahir. Bayi yang diberi susu formula juga lebih mungkin menderita infeksi telinga daripada bayi yang diberi ASI, juga pneumonia dan infeksi saluran pernapasan bawah.
Meskipun hubungannya tidak jelas, bayi yang diberi ASI menyumbang lebih sedikit kasus sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) daripada bayi yang diberi susu formula.
Menurut American Diabetes Association, "Bayi yang disusui memiliki risiko lebih rendah terkena diabetes tipe 1 dan menjadi kelebihan berat badan atau obesitas di kemudian hari, yang merupakan faktor risiko diabetes tipe 2."
Penelitian telah mengaitkan menyusui yang berkepanjangan dengan penurunan risiko leukemia dan limfoma pada masa kanak-kanak.
Jika Anda menyusui bayi prematur, itu bisa melindungi mereka dari necrotising enterocolitis (NEC), sepsis, penyakit paru-paru kronis, dan kondisi fatal lainnya.
Penelitian masih belum meyakinkan, tetapi penelitian menunjukkan bayi yang disusui memiliki skor IQ yang lebih tinggi di kemudian hari. Bahkan ketika mempertimbangkan faktor sosial ekonomi. Asam lemak dalam ASI dianggap sebagai penguat otak.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bayi yang disusui cenderung tidak mengalami obesitas di kemudian hari. Satu teori adalah bahwa ibu menyusui menyesuaikan diri dengan sinyal bahwa bayi mereka kenyang dan tidak makan berlebihan.
Baca Juga: Hukum Donor ASI Menurut Islam
Manfaat ASI tidak hanya berlaku untuk bayi. Ternyata, menyusui juga memiliki beberapa keuntungan bagi ibu, termasuk yang tercantum di sini.
Studi menunjukkan bahwa wanita yang menyusui memiliki risiko lebih kecil terkena kanker ini di kemudian hari. Juga, menyusui telah dikaitkan dengan penurunan prevalensi penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan radang sendi.
Produksi ASI membakar sekitar 300 hingga 500 kalori per hari, ibu menyusui cenderung lebih mudah menurunkan berat badan dengan cara yang sehat.
Oksitosin yang dilepaskan saat bayi Anda menyusu membantu rahim Anda berkontraksi, sehingga mengurangi kehilangan darah setelah melahirkan. Selain itu, menyusui akan membantu rahim Anda kembali ke ukuran normal lebih cepat — sekitar enam minggu pascapersalinan, dibandingkan dengan 10 minggu jika Anda tidak menyusui.
Wanita yang menyusui memiliki risiko lebih rendah terkena osteoporosis pascamenopause. Ketika seorang wanita hamil dan menyusui, tubuhnya menyerap kalsium jauh lebih efisien.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita yang menyusui melaporkan lebih sedikit kasus depresi pascapersalinan.
Menyusui bayi sepanjang waktu — tanpa botol atau susu formula — akan menunda ovulasi, yang berarti menunda menstruasi. Menyusui menyebabkan pelepasan prolaktin, yang menahan estrogen dan progesteron sehingga ovulasi tidak terpicu.
Kebanyakan ibu menyebutkan ini sebagai manfaat terbesar dari menyusui. Menyusui adalah sesuatu yang istimewa yang Anda berdua bagikan. Anda dan bayi bertukar pandang, suara, dan pelukan selama sesi menyusui, dan saling mengomunikasikan cinta.
Baca Juga: Jangan Salah, Ini Cara Menyimpan ASI Perah yang Benar
Jadi jangan sia-siakan saat Anda harus menyusui bayi yang baru lahir, karena manfaat ASI eksklusif jauh lebih besar dari yang dituliskan di atas.