Kala itu, Inggris kemudian mengambil alih kawan yang dikenal dengan Palestina sesudah penguasa Timur Tengah, Kesultanan Utsmaniyah, kalah pada Perang Dunia Pertama. Wilayah tersebut kemudian ditempati bangsa minortitas Yahudi dan mayoritas Arab. Ketegangan antara keduanya semakin menjadi, karena Inggris ditugaskan untuk mendirikan ‘rumah nasional’ untuk warga Yahudi.
Orang Yahudi menganggap bahwa itu adalah wilayaj tanah air leluhur mereka, tapi Arab Palestina juga demikian. Tahun 1920, orang Yahudi mulai bertambah di wilayah tersebut karena menyelamatkan diri dari persekusi Eropa dan mencari tanah air setalah Holokaus Perang Dunia Kedua.