Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah memperingatkan, di mana kebohongan dapat membawa konsekuensi yang merugikan. Bahkan saat bercerita dan ingin membuat orang lain tertawa pun kita dilarang untuk berbohong, apapun alasannya.
"Celakalah bagi yang berbicara lantas berdusta hanya karena ingin membuat suatu kaum tertawa. Celakalah dia, celakalah dia." (HR. Abu Daud)
Syarat kedua untuk menjadikan dan membiasakan anak jujur adalah untuk tidak memberikan pujian yang berlebihan. Memang tidak sedikit orang tua yang terlalu melebih-lebihkan pujian terhadap anaknya, apalagi saat ia berprestasi seperti mendapatkan nilai yang bagus dan lain sebagainya.
Kepada seseorang yang memuji Nabi, dia berkata: "Jangan berlebihan saat memujiku, seperti yang dilakukan orang-orang Kristen dalam kasus Ibn Maryam (Kristus). Aku hanya seorang hamba. Jadi katakan saja bahwa dia adalah hamba Allah dan Rasul-Nya." (Al-Bukhari)
Memuji anak berlebihan bisa menjadikan anak seorang penjilat di kemudian hari, terutama saat menginginkan sebuah posisi penting. Dan ini adalah jenis kebohongan yang paling buruk.