Rasulullah Saw bersabda: “Sungguh semua urusannya merupakan kebaikan, dan hal ini tidak terjadi kecuali bagi orang mukmin. Jika ia mendapapt kegembiraan, maka dia bersyukur dan itu merupakan kebaikan baginya, dan jika mendapat kesusahan, maka dia bersabar dan ini merupakan kebaikan baginya.” (HR Muslim)
Keempat, sakit bisa membuat kita kembali dan senantiasa mengingat Alloh. Kesusahan dan ujian memudahkan kita ingat Allah. Sementara, saat diberikan kebahagiaan, kita sering lalai. Allah SWT telah berfirman: “Dan sesungguhnya kami telah mengutus (para Rasul) kepada umat-umat sebelummu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri.” (QS al-An’am: 42)
"Sakit adalah pengangkat derajat. Sebab, sakit membuat kita dekat dengan Allah subhanahu wa ta'ala. "Kuncinya adalah ridho terhadap apa yang Allah lakukan pada diri kita, bersabar, berbaik sangka, dan sempurnakan ikhtiar dengan berobat dan doa semoga dengan adanya ujian sakit ini menjadi penghapus semua dosa menjadi pengangkat derajat setinggi-tingginya. Baik bagi para pasien, bagi keluarganya, juga bagi para dokter perawat dan siapapun yang menjadi jalan membantu kesembuhannya,” tutur pendiri Pondok Pesantren Daarut Tauhiid ini.
Baca juga: 4 Tips Aa Gym Agar Diam di Rumah Jadi Lebih Menyenangkan