Seperti mengeksplotasi manusia untuk meminta-minta adalah bagian dari tindakan melampaui batas yang dilarang islam. Terlebih jika tindakan itu kemudian dijadikan kerjaan guna meraup keuntungan berupa cuan.
“Firman Allah: “Jangan tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan melampaui batas.” Allah menghendaki dari ayat ini agar janganlah kalian tolong-menolong melakukan perbuatan dosa dalam bentuk meninggalkan menjalankan perintah Allah swt. Al-’Udwan, Allah menghendaki dari lafal ini agar jangan melampaui batas-batas yang sudah ditetapkan Allah untuk kalian lewat agama kalian, dan telah Allah wajibkan untuk kalian dan orang selain kalian.” Dikutip dari NU Online, Rabu, 22 Februari 2023.
“Seorang laki-laki yang tiada henti-henti mengemis kepada manusia kelak akan datang di Hari Kiamat dalam kondisi tiada sekerat daging di wajahnya.” (HR Al-Bukhari, tertuang dalam karya Zainuddin Az-Zabid, At-Tajridus Sharih li Ahaditsil Jami’is Shahih, juz I, halaman 218).
Dalam hadits lain dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda, “Barangsiapa berlebih-lebihan dalam meminta-minta harta dari orang lain, maka sesungguhnya ia ibarat meminta-minta bara api. Maka dari itu, hendaknya ia menyedikitkan atau sebaliknya nekat berlebih-lebihan.” (HR Muslim).
Harta yang diperoleh dari hasil meminta-minta, diibaratkan oleh Nabi saw selayaknya bara api. Tentu pengibaratan ini bukan sesuatu yang bersifat kebetulan, melainkan mengandung pengertian celaan.