Penelitian ini menunjukkan bahwa kanker ovarium mengalami peningkatan tertinggi dalam jumlah kasus dan kematian per 100.000 orang untuk setiap kenaikan suhu, disusul oleh kanker rahim, payudara, dan leher rahim. Ini menunjukkan bahwa lingkungan yang semakin panas dapat memperburuk kondisi kesehatan perempuan, terutama dalam hal risiko kanker.
Perubahan iklim bukan hanya soal cuaca ekstrem, tetapi juga soal lingkungan yang semakin tidak sehat. Suhu tinggi dapat memperparah kualitas udara, mengganggu keamanan pangan, dan meningkatkan stres termal, yang semuanya berkontribusi pada peningkatan risiko kanker.
Para peneliti menekankan pentingnya tindakan preventif dan intervensi kesehatan untuk mengatasi dampak pemanasan global pada kesehatan perempuan. Upaya ini meliputi peningkatan deteksi dini, penyuluhan kesehatan, dan pengembangan kebijakan yang mendukung lingkungan yang lebih ramah kesehatan.
Pemanasan global adalah tantangan multidisiplin yang memerlukan kerjasama internasional dan upaya kolektif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan memitigasi dampak negatifnya. Dengan begitu, kita dapat menciptakan dunia yang lebih sehat dan aman bagi generasi mendatang, terutama bagi perempuan yang rentan terhadap risiko kanker.