Kemudian, masih dalam kitab yang sama namun berlanjut di halaman selanjutnya (17), baru lah Muhammad bin Alwi mengatakan, beberapa faidah yang didapat ketika menyebutkan (melafadzkan) Asmaul Husna.
“Fadzikruha naafi'un li ad-dunya wa ad-din wa al-akhirati, wadzikruha yusammaa majma'a al-khoiraati wa mafaatiha al-barakaati wa majalla at-tajalliyaati, maa waadzoba 'alaiha makruubun illa farraha Allahu ta'alaa' 'anhu kurbatan, wa laa madyunun illa qadlaa Allahu ta'alaa diinahu, wa laa maghlubun illa nashrahu Allahu ta'alaa, wa laa madzlumun illa radda Allahu ta'alaa madzlamatahu, wa laa dlaallun illa hadaahu Allahu, wa laa mariidlun illa syafaahu Allahu ta'alaa, wa laa mudzlimu al-qalbi illa nawwara Allahu ta'alaa biha qalbahu.”
Artinya : “Menyebut Asmaul Husna bermanfaat bagi (urusan) dunia, agama, dan akhirat, dan zikirnya dinamakan kumpulan kebaikan-kebaikan, kunci-kunci keberkahan, dan singkapan kejelasan. Tidaklah kesulitan yang ditekuni dengan Asmaul Husna melainkan Allah lapangkan kesulitannya, tidaklah utang melainkan Allah tunaikan utangnya, tidaklah kekalahan melainkan Allah akan menolongnya, tidak orang yang dizalimi melainkan Allah kembalikan kezalimannya, tidaklah orang yang sesat melainkan Allah beri petunjuk, tidaklah orang yag sakit melainkan Allah sembuhkan penyakitnya, tidaklah kegelapan hati melainkan Allah terangi hatinya dengan Asmaul Husna.”
Baca juga: Cegah Corona, Sam Bimbo Launching Perdana Lagu 'Dirumah Saja'
Laporan : Abdulah Saputra