Sahijab – Setiap memasuki bulan Ramadhan, maka kurma menjadi makanan idola. Buah ini tiba-tiba tersedia di mana saja dan mudah didapat dengan harga yang bervariasi.
Buah kurma dianggap sangat tepat menjadi pengantar dalam saluran pencernaan setelah sehari penuh berpuasa, sebelum makan berat. Di masa lalu, umat Islam hanya mengonsumsi kurma karena mengikuti Rasulullah Muhammad SAW. Dari berbagai hadist, diceritakan Rasul selalu berbuka puasa dengan menyantap kurma.basah, jika tak ada Rasul menggantinya dengan kurma kering, dan jika tak ada juga maka Rasul meminum seteguk air putih.
Karena patuh pada Rasul, maka umat Islam di masa-masa itu berbuka puasa dengan kurma karena mengikuti junjungan mereka yang mulia. Tapi semakin ke sini ilmu kesehatan dan nutrisi makin berkembang. Semakin banyak ahli gizi yang meneliti kurma dan menemukan segudang manfaat dalam buah tersebut. Artinya, Rasul memang tak asal mengonsumsi makanan berbuka. Ia mengonsumsi kurma karena tahu manfaat yang bisa didapatkan oleh tubuh setelah seharian berpuasa melalui buah kurma.
Baca juga: Tak Berlebihan, Rasul Hanya Konsumsi Kurma dan Air Putih Saat Berbuka
Lalu, apa saja alasan yang bisa kita dengarkan, mengapa kita perlu berbuka puasa dengan kurma? Berikut empat alasan yang Sahijab rangkum untuk hijabers. Selamat menyimak.
Berbuka puasa dengan mengonsumsi kurma adalah sesuai dengan petunjuk Rasulullah Muhammad SAW. Sudah menjadi sunnah bahwa Rasul selalu mendahulukan menyantap kurma ketika berbuka puasa. Dalam salah satu hadist yang menyebutkan kurma sebagai makanan berbuka nabi diriwayatkan oleh Tirmidzi sebagai berikut: Dari Anas bin Malik, ia berkata, “Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam berbuka puasa sebelum shalat dengan ruthab (kurma basah). Jika tidak ada ruthab maka dengan tamar. Jika tidak ada tamar, maka dengan beberapa teguk air.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan At-Tirmidzi).
Hadist lainnya juga menyampaikan hal yang sama. Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
إِذَا أَفْطَرَ أَحَدُكُمْ فَلْيُفْطِرْ عَلَى تَمْرٍ, فَإِنْ لَمْ يَجِدْ فَلْيُفْطِرْ عَلَى مَاءٍ, فَإِنَّهُ طَهُور
“Jika salah seorang dari kalian berbuka puasa, hendaknya dia berbuka dengan tamar (kurma kering), karena padanya ada berkah. Jika tidak ada, maka dengan air putih karena air itu adalah suci (mensucikan).”
Setelah tubuh lelah karena seharian berpuasa tanpa makan dan minum, maka kurma mampu mengembalikan energi tubuh. Buah kurma adalah sumber dari banyak vitamin dan mineral penting yang dibutuhkan tubuh. Dalam buah kurma terkandung vitamin A, B, asam folat, kalium, zat besi, natrium alami, dan magnesium. Makan kurma setiap hari selama bulan Ramadhan sama saja dengan mengonsumsi multivitamin setiap hari.
Baca juga: Susu Almond Kurma, Lezat Penuh Manfaat
Buah kurma juga baik untuk pencernaan. Sebab kurma merupakan sumber serat alami. Serat sangat dibutuhkan untuk sistem pencernaan. Menurut ahli kesehatan, kurma bisa menjaga lambung dan sistem pencernaan dari gangguan bakteri dan parasit.
Setelah berpuasa selama sekitar 12 hingga 13 jam, tubuh memerlukan waktu sejenak untuk mencerna kurma dan mempersiapkan organ pencernaan bagi makanan besar yang akan masuk kemudian. Inilah yang dilakukan oleh Rasulullah. Beliau berbuka dengan tiga hingga lima butir kurma, lalu sholat Maghrib dan berdzikir. Rasul membiarkan kurma menjadi jeda setelah puasa dan pengantar menuju makan besar. Setelah memberi kesempatan kurma dicerna oleh lambung, barulah Rasulullah menyantap makanan besar. Langsung makan besar saat waktu berbuka tiba disebut dapat merusak tubuh dalam jangka panjang