Buya Yahya menjelaskan, jika malam paling mulia ini para ulama sepakat hanya terjadi pada bulan Ramadhan. Namun, kapan waktunya itu disembunyikan oleh Allah subhanahu wa ta'ala.
"Disepakati para ulama, lailatul qadar adanya di bulan Ramadhan, di antara bulan Ramadhan disembunyikan oleh Allah. Itu tanda kasih sayang Allah. Disembunyikan, tidak diberitahu," kata Buya mengawali jawaban.
Tapi Rasulullah mengatakan, jika malam ini terjadi di 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Dan terjadi pada malam-malam ganjil, seperti 21, 23, 25, 27 atau 29 di bulan Ramadhan.
"Nabi mengatakan kalau di 10 terakhir bulan Ramadhan adalah 'arja. Ketahuilah bahwa, di 10 terakhir Ramadhan itu sangat diharapkan. Di 10 Ramadhan kita lebih mungkin mencegatnya," tambah Buya.
Dan yang paling penting bagi imam di dalam keluarga dalam mengajak anggotanya, anak dan istri untuk lebih giat beribadah. Dan melakukan ibadah semalam penuh di masjid.
"Kalau sudah memasuki 10 Ramadhan beliau (Nabi Muhammad) membangunkan keluarganya dan beribadah dengan lebih banyak lagi. Itulah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam," lanjutnya.
Kita harus selalu menghidupkan setiap malam di 10 hari terakhir bulan Ramadhan, dan jangan dipilih-pilih. Karena amalan ibadah tersebut akan kembali lagi kepada kita. Jenis ibadah pun kita bisa variasikan.