"Yang penting malam itu adalah kita tingkatkan kebaikan, sholat, baca Quran, dzikir, tafakur, merenung," Buya menambahkan.
Ibadah yang kita lakukan tidak harus dilakukan di masjid, bahkan di rumah pun bisa.
"Tidak harus di masjid, bisa rumah. Jangan sampai gara-gara tidak ke masjid Anda tidak mendapatkan kebaikan. Anda jangan mau ketinggalan, bangun di malam itu, jangan mau ketinggalan," lanjut Buya.
Siapapun yang meminta akan dipenuhi oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Jangan sampai kita terlena dengan hanya berdiam diri di rumah.
"Jangan mau ketinggalan, bangun di malam itu. Biarpun di rumah tetap berdzikir, baca Alquran, baca shalawat dan seterusnya. Intinya hidupkan malam itu dengan ibadah. Itulah yang dimaksud orang menemukan malam lailatul qadar," lanjut pengasuh pondok pesantren Al-Bahjah.
Orang yang mendapatkan lailatul qadar tidak akan tahu jika ia sudah mendapatkannya. Tidak ada tanda-tanda khusus dari malam lailatul qadar, meskipun beberapa imam besar mengalaminya.