Sahijab – Jawa Timur merupakan provinsi dengan jumlah pesantren yang tinggi. Pola hidup pesantren yang sederhana dan ngguyub dikhawatirkan menjadi potensi baru penyebaran virus Corona.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur menawarkan empat strategi menyambut pembukaan aktivitas belajar-mengajar pada pertengahan Juni atau Juli mendatang. Menyambut itu, pemprov pun menyiapkan bantuan sarana dan prasarana penerapan protokol kesehatan di lingkungan pendidikan berbasis agama Islam itu.
Berdasarkan data dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Jatim yang dipaparkan saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Senin malam, 1 Juni 2020, terdapat 928.363 santri tersebar di 4.718 pondok pesantren di Jatim. Kendati tidak seluruhnya, Pemprov Jatim menyiapkan bantuan sarana agar protokol kesehatan terlaksana di pesantren ketika kegiatan dimulai.
Ada tujuh item sarana dan prasarana bantuan Pemprov Jatim untuk pesantren menyambut New Normal. Pertama, yaitu menyiapkan alat pelindung diri atau APD yang disalurkan melalui 1.286 Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) masing-masing maksimal 25 PCS. Total bantuan APD yang disiapkan sebanyak 34.650 PCS.
Baca juga: Tujuh Hal Ini Perlu Dilakukan untuk Jalani New Normal
Kedua, menyiapkan vitamin C untuk santri sebanyak 92.836 blister, sepuluh persen dari total 928.363 santri yang ada di Jatim, serta kepada ustaz/ustazah sebanyak 52.759 orang. Ketiga, bantuan 464.182 masker untuk santri dan 52.759 masker untuk ustaz/uztazah. Keempat, bantuan 18.567 tempat cuci tangan yang disebar di 4.718 pesantren.
Kelima, Pemprov Jatim mengusahakan sembako yang akan diberikan kepada ustaz/ustazah, setidaknya kepada 44.845 orang atau 85 persen dari total ustaz/ustazah yang bermukim di pesantren. Keenam, menyiapkan sprayer dan disinfektan untuk kegiatan penyemprotan antivirus di masing-masing pesantren.