Beberapa pekan kemudian, putrinya mengunjunginya dari Mesir, setelah beberapa tahun mereka tidak bertemu. Greta begitu senang sekaligus terkejut. Sebab, putrinya kala itu sudah mengenakan hijab.
Ketika ia melihat putrinya di pintu, Greta diingatkan akan doanya kepada Tuhan. Dalam hatinya, dia bertanya pada dirinya sendiri, apakah anaknya membawa jawaban akan doanya? Namun, saat itu ia tidak bertanya tentang jilbab putrinya selama beberapa hari dan putrinya pun tidak menyebutkan apa-apa.
Suatu sore, ia melihat putrinya melakukan sholat. Saat sujud, Greta segera menutup pintu agar tidak mengganggunya.
"Bayangan, putri saya berlutut dengan kepala di lantai, sangat mengesankan saya. Dan lagi, saya bertanya-tanya apakah Tuhan telah mengirimnya sebagai jawaban atas doa saya," ujarnya.
Pada suatu malam usai makan malam, Greta akhirnya memberanikan diri bertanya kepada putrinya perihal agamanya. Putrinya kala itu membantah dan mengaku ia masih menganut agama sebelumnya, yang sama seperti Greta. Mereka berbicara lama setelah itu.
Saat itu, putrinya membawa Alquran dan buku catatannya, lalu menjelaskan semuanya kepadanya. Putrinya juga membahas soal Yesus (damai baginya) dan Nabi Muhammad SAW (damai dan berkah besertanya). Greta hanya mendengarkan penjelasan putrinya.