"Pelanggannya banyak, semua pegawai balai kota, Pak Rudy (Wali Kota Solo), katering dan hotel di Solo, terus orang-orang Arab (keturunan) juga beli di sini," ucapnya.
Sementara itu, pedagang berbagai jenis panganan di Pontianak, Kalimantan Barat, Edwin pun angkat bicara bahwa isu panganan Klepon tidak Islami itu tidak benar dan hoaks. Dia juga tidak percaya dengan adanya isu bahwa panganan klepon itu tidak Islami.
"Saya dapat kabar kalau panganan klepon tidak Islami baru kali ini, dan kalau klepon dianggap panganan tidak Islami, kayaknya tidak masuk akal. Karena, makanan klepon terbuat dari ubi, ketan, isi gula merah, dan dibalut parutan kelapa muda. Jadi, tidak mungkin tidak Islami, kecuali dicampur barang yang lain," ujarnya, Kamis 23 Juli 2020.
Edwin melanjutkan, dengan adanya isu klepon tidak Islami hingga saat ini belum ada pengaruh dengan panganan yang ia jual. Justru, panganan klepon yang ada di gerainya laris manis, dan duluan habis dibeli warga ketimbang, makanan yang lainnya.