Sahijab – Pandemi Corona sama sekali belum mereda. Angka penularan di Indonesia masih terus naik. Banyak yang tak sadar karena ada gejala yang mirip dengan flu biasa. Dua pilek ini juga bisa membuat indera penciuman dan indera perasa tak berfungsi.
Gejala yang paling sering disampaikan adalah demam, batuk kering dan mudah lelah. Selain itu juga kehilangan penciuman dan rasa disebut sebagai gejala virus Corona. Hal ini membuat banyak orang tak waspada karena pilek berat biasa juga bisa membuat kita kehilangan indera perasa dan indera penciuman.
Untuk mengenali gejala, kita mungkin perlu membedakan influenza yang disebabkan oleh virus biasa dan influenza yang disebabkan oleh virus Corona.
Dikutip dari WHO.int, virus COVID-19 dan influenza memiliki gejala penyakit yang serupa. Artinya, keduanya menyebabkan penyakit pernapasan, yang muncul sebagai berbagai macam penyakit dari asimtomatik atau ringan hingga penyakit parah dan kematian.
Kedua virus juga ditularkan melalui kontak, tetesan, dan droplet. Akibatnya, tindakan kesehatan masyarakat yang sama, seperti kebersihan tangan dan etika pernafasan yang baik (batuk ke siku atau ke tisu dan segera membuang jaringan), adalah tindakan penting yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi.
Ini merupakan poin penting perbedaan antara kedua virus tersebut. Influenza memiliki masa inkubasi median yang lebih pendek (waktu dari infeksi hingga munculnya gejala) dan interval serial yang lebih pendek (waktu antara kasus yang berurutan) daripada virus COVID-19. Interval serial untuk virus COVID-19 diperkirakan 5-6 hari, sedangkan untuk virus influenza interval serial adalah 3 hari. Artinya, influenza bisa menyebar lebih cepat dari COVID-19.
Baca juga: Lebih dari 800 Ribu Jiwa di Seluruh Dunia Tewas karena Virus Corona
Lebih lanjut, penularan dalam 3-5 hari pertama penyakit, atau kemungkinan penularan sebelum gejala, penularan virus sebelum munculnya gejala, merupakan pendorong utama penularan influenza. Sebaliknya, sementara WHO mempelajari bahwa ada orang yang dapat menularkan virus COVID-19 antara 24 hingga 48 jam sebelum timbulnya gejala. Saat ini, hal ini tampaknya bukan pendorong utama penularan.