REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalam kitabnya yang berjudul Ad-Da" u wa ad- Dawa" (Terapi Penyakit Hati) mengatakan, maksiat mengunci mati hati pelakunya. Di antara dampak maksiat adalah hati pelakunya akan terkunci jika dosa telah bertambah banyak, hingga akhirnya dia menjadi orang-orang yang lalai.
Demikianlah penafsiran sebagian Salaf terhadap firman Allah dalam surat Al Muthafifin ayat 14:
كَلَّا ۖ بَلْ ۜ رَانَ عَلَىٰ قُلُوبِهِم مَّا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ
Kallā bal rāna "alā qulụbihim mā kānụ yaksibụn
Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.
Mereka menegaskan: "Itulah dosa setelah dosa."
Al-Hasan berkata: "Itulah dosa di atas dosa, hingga membutakan hatl. Sebagian lagi berkata: "Jika dosa dan maksiat mereka bertambah ban yak, hal itu akan melingkupi hati-hati mereka."
Disclaimer: Semua artikel di kanal Sindikasi ini berasal dari mitra-mitra Viva Networks. Isi berita dan foto pada artikel tersebut di luar tanggung jawab Viva Networks.