Pengamat mengatakan, banyak anggota partai yang mengatur pidato kebencian saat mereka menyerukan penghapusan pengunjuk rasa dengan kekerasan.
Sementara itu, adanya upaya dari para pendukung pemerintah pada Februari lalu, memicu kerusuhan dengan kekerasan mematikan di barat laut Delhi, yang menewaskan 53 orang.
Pada Maret lalu, polisi New Delhi juga membubarkan aksi protes di Shaheen Bagh, protes anti-CAA terlama. Dengan alasan, adanya larangan pertemuan publik, karena kondisi pandemi virus Corona.
Baca juga: 9 Fakta Kerusuhan di India Setelah Postingan Hina Nabi Muhammad Viral