"Di sana (jamaah) pakai aplikasi untuk jadwal umroh dan masuk Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Raudah. Itu ada pakai aplikasi dari android. Jadi, kita harus mendaftarkan dulu (di aplikasi), nanti kita dapat jadwal beribadah di jam berapa. Yang enggak ngisi aplikasi, enggak boleh masuk (Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Raudah)," tegas Sufyan.
Pihak travel umroh yang tergabung di Amphuri, lanjut dia, bersiap-siap untuk menyambut dibukanya umroh pada November nanti. Kendati soal kepastiannya, masih menunggu kabar dari Kementerian Agama. Namun, sesuai arahan Kemenag, mereka yang diprioritaskan untuk berangkat adalah jamaah yang tertunda karena COVID-19, bukan jamaah yang baru mendaftar.
Di Jawa Timur sendiri, terdapat sekira 11-12 ribu orang yang tertunda berangkat umroh karena COVID-19. Jumlah itu baru yang berangkat melalui 75 travel yang tergabung ke Amphuri. "Kalau yang ada di anggota kita sendiri (Amphuri Jatim), itu sekitar 11-12 ribuan (orang) yang tertunda. Itu (tertunda) mulai Februari akhir sampai sekarang," kata Sufyan.
Baca juga: 5 Manfaat Kacang Arab untuk Kesehatan, Ampuh Atasi Anemia