Sahijab – Pimpinan Pusat Jam’iyyatul Qurra’ wal Huffazh Nahdlatul Ulama atau PP JQHNU memfasilitasi ratusan pemuda di luar Pulau Jawa, belajar Alquran daring melalui aplikasi Aminin secara gratis.
Aminin merupakan aplikasi pertama belajar mengaji secara online dan interaktif berbasis Android serta iOS yang memudahkan penggunanya untuk belajar membaca dan memahami Alquran serta pengetahuan agama.
Kegiatan itu dilaksanakan atas kerja sama PP JQHNU dan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) pada Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) RI.
Pembukaan secara resmi program pemberian beasiswa belajar Alquran daring kepada anak muda tersebut telah dilaksanakan secara virtual pada Selasa kemarin, 13 Oktober 2020.
Baca juga: Kisah Sukses Bisnis Kue Manis yang Terinspirasi dari Alquran
Biasanya, pemuda yang ingin menggunakan aplikasi Aminin untuk belajar qiroat qur’an membutuhkan biaya. Namun, karena seluruh biaya difasilitasi oleh JQHNU dan Bakti Kominfo, maka santri tersebut bebas mengakses aplikasi Aminin sepuasnya dan dapat belajar Alquran setiap waktu tanpa dibatasi.
Ketua Umum PP JQH NU KH Saifullah Ma’shum mengucapkan terima kasih kepada pihak yang mendukung program pemberian beasiswa belajar Alquran secara daring kepada pemuda di luar Pulau Jawa.
Kata dia, pihaknya sengaja menggandeng Aminin, LinkAja, dan Bakti Kominfo. Sebab, memiliki keterbatasan dalam melaksanakan program kegiatan. Untuk menyempurnakan program kegiatan tersebut, PP JQHNU berkolaborasi dengan sejumlah intstansi yang dinilai sejalan dengan visi misi PP JQHNU.
"Melalui Aminin, maka ada jaminan model, sistem, dan materi pembelajaran Alquran dijamin keshahihannya sesuai dengan ajaran Aswaja dan memiliki sanad yang jelas, karena dipandu langsung oleh para ahli dari lingkungan NU,” tutur Kiai Saifullah, seperti dikutip dari keterangannya, Rabu 14 Oktobe 2020.
Kiai Saifullah menambahkan, tujuan dari pemberian beasiswa itu yakni, agar kalangan anak muda tidak ada yang buta huruf terhadap Alquran.
Selain itu, tambahnya, Alquran adalah sumber pengetahuan dan ajaran agama Islam harus dimaknai secara sempurna melalui cara membaca setiap huruf yang membentuk kalimat di Alquran tersebut. "Mudah-mudahan tidak ada lagi generasi muda yang buta huruf," ujar Kiai Saifullah.
Baca juga: Pemerintah Siapkan Bimbingan Perkawinan Secara Daring