Sahijab – Muslim Prancis mengungkapkan kekhawatiran yang terus meningkat, selama beberapa pekan terakhir. Terutama, terkait kecurigaan yang diarahkan pada mereka semakin terasa setelah serangan yang menewaskan seorang guru yang dianggap menghina Nabi Muhammad SAW, disusul pernyataan Presiden Emmanuel Macron yang berupaya 'membersihkan' Islam di Prancis.
Namun, di balik itu semua, ternyata jumlah orang Prancis yang memeluk Islam juga bertambah signifikan. Salah satunya di antaranya adalah seorang gadis, yang disebut sebagai Maryam.
Berikut kisah mualaf Maryam, tentang bagaimana ia memeluk Islam di negara asalnya, Prancis, seperti diungkapkan Claudia Azizah, penulis asal Jerman, dikutip Sahijab dari About Islam.
Baca juga: Kerap Bergesekan, Ternyata Jumlah Mualaf Prancis Naik Signifikan
Maryam dibesarkan sebagai Katolik dalam keluarga tradisional Prancis yang tinggal di Prancis Selatan. Ketika duduk di bangku sekolah menengah, ia memiliki teman satu kelas yang merupakan seorang gadis Muslim. Tidak ada yang ingin berteman dengannya. Karena itulah, Maryam merasa kasihan padanya.
Namun, orang tua Maryam mengajarinya untuk bersikap baik kepada semua orang, terlepas dari warna rambut atau kulit mereka, atau dari mana mereka berasal. Karena itulah, ia memutuskan untuk menjadi temannya. Teman Muslimnya itu pintar dan kerap membantunya, ketika ia kesulitan dengan pelajaran matematika.
Dua kali sepekan Maryam dan teman Muslimnya itu belajar di rumahnya. Suatu hari, ketika ia berumur 15 tahun, mereka tidak bisa belajar di rumahnya. Karena itu, Maryam diundang ke rumah teman Muslimnya tersebut. Ia belum pernah ke sana sebelumnya. Namun, Maryam ingat bahwa ia sangat senang bertemu dengan ibu temannya itu.