Setelah bersyahadat, Aga kemudian mengkaji beberapa ajaran Islam. Salah satunya adalah tentang kajian pranikah.
"Karena sudah berniat memeluk Islam, sejak bersyahadat hal-hal yang haram telah saya tinggalkan termasuk makanan dan minuman yang haram," ujar dia.
Aga mengatakan tidak sulit untuk meninggalkannya. Hanya saja adaptasi keluarga terhadap dirinya yang masih sulit.
Karena kebiasaan Tionghoa ketika mengadakan acara terdapat sajian makanan dan minuman yang haram. Aga harus aktif bertanya jika ingin makan atau minum sesuatu.
Begitu juga dengan ritual adat, Aga tetap hadir untuk menghormati kedua orang tua dan keluarga besarnya tetapi dia tidak lagi mengikuti ritual adat dan ibadah mereka.
Selain makanan dan minuman, ibadah yang baru dirasakannya adalah berpuasa. Ibunya yang tidak lagi fanatik justru menyiapkan sahur untuk anaknya. Hanya saja karena di rumah tidak ada yang berpuasa, ada rasa sungkan sehingga ketika berbuka puasa dia berbuka di rumah calon suaminya.
"Pertama kali berpuasa terasa sekali, lemes tetapi calon suami dan ibu mertua menyemangati saya, dan bersyuur bisa berpuasa selama Ramadhan," tutur dia.
Disclaimer: Semua artikel di kanal Sindikasi ini berasal dari mitra-mitra Viva Networks. Isi berita dan foto pada artikel tersebut di luar tanggung jawab Viva Networks.