Sahijab – Bagi umat Islam yang bertemu dengan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam dalam mimpinya, adalah sebuah anugerah luar biasa. Ya, karena tidak ada satu pun yang bisa menyerupai Rasulullah, bahkan setan sekali pun.
Siapa pun bisa bermimpi bertemu dengan Rasulullah, termasuk keturunannya yang lahir setelah Beliau meninggal dunia. Salah satunya adalah Abuya Sayyid Muhammad bin Sayyid Alawi al-Maliki al-Hasani, salah satu ulama besar di abad 21 ini.
Ulama sekaligus keturunan dari Rasulullah ini lahir dari kota Mekkah pada tahun 1945 Masehi. Lalu bagaimana cerita ulama ini sampai bertemu dengan Rasulullah dan mengatakan bahwa Nabi mencintai orang-orang Indonesia?
Baca Juga: 3 Golongan Manusia Terbaik yang Diungkap Rasulullah SAW
Dikutip Sahijab dari Bincang Syariah, sebagai ulama Sayyid Muhammad banyak mendalami ilmu agama islam. Tidak heran ada lebih dari 100 kitab yang telah ditulisnya, di antaranya Manhaj as-Salaf, Qawaidul Asasiyah, dan lain-lain.
Kecintaan Sayyid Muhammad kepada orang Indonesia tidak lain karena mimpinya bertemu dengan Rasulullah. Di mana dalam mimpinya tersebut, Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan cinta orang Indonesia.
Kejadiannya berlangsung saat sayyid Muhammad mengunjungi makam Rasulullah bersama dengan rombongannya di Madinah. Dan ada kejadian yang tidak biasa saat beliau sedang kasyaf atau tersingkap hijabnya.
Di mana saat itu, Sayyid Muhammad bertemu dengan Nabi Muhammad di dalam mimpinya beserta dengan rombongan di belakangnya.
Sayyid Muhammad pun bertanya kepada Rasulullah: "Wahai Rasulullah, siapakah orang-orang yang berkerumun di belakang itu?"
Nabi Muhammad SAW menjawab: "Mereka adalah umat yang sangat mencintaiku dan aku sangat mencintai mereka."
Tidak puas, Sayyid Muhammad bertanya kembali: "Darimana mereka berasal, wahai Rasulullah?"
"Indonesia," jawab Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam.
Sejak saat itulah Sayyid Muhammad sangat mencintai orang-orang Indonesia. Bahkan ia membangun pondok khusus untuk orang Indonesia yang datang kepadanya, baik bertamu maupun mencari ilmu.
Tidak itu saja, para tamu itu pun akan diberikan buah tangan saat pulang. Dan berliu pun akhirnya sering mengunjungi Indonesia. Bahkan menjelang wafat pada tanggal 15 Ramadhan 1425 Hijriyah, beliau mengundang habib yang berasal dari Indonesia.
Baca Juga: Amalan yang Bisa Menemani Rasulullah SAW di Surga