Pelukis wanita yang kini berusia 28 tahun, seperti banyak orang lain di Gaza, kehilangan rumah keluarganya karena serangan udara di wilayah tersebut.
Dia dan keluarganya tak berdaya menyaksikan rumahnya dibawa ke puing-puing, meninggalkan puing-puing yang menyakitkan untuk dilihat. Namun, asa kembali bangkit dan ia melukis di apapun yang ia mampu temukan.
Pecahan kaca, kayu hingga dinding rumah yang runtuh digunakannya sebagai kanvas lukis untuk menyampaikan pesan. Bahwa Palestina masih membutuhkan uluran tangan dari sesama saudaranya sebagai muslim di luar sana.
Baca Juga: Lafadz Doa untuk Palestina Bahasa Arab, Latin dan Terjemahan
Salah satu karyanya memperlihatkan sebuah lukisan berupa anak kecil, dengan bom besar bergambar bendera Israel di atas kepalanya. Sementara lainnya terlihat masjid Al-Aqsa, yang merupakan kiblat pertama bagi umat islam.