Sahijab – Tahun ini, pemerintah Arab Saudi hanya memperbolehkan mereka yang tinggal di sana untuk melakukan ibadah haji. Padahal sebelum pandemi, penduduk Mekah akan menyambut para jemaah haji dari seluruh dunia dan membentuk ikatan dan persahabatan yang langgeng.
"Kami membuka hati kami di depan pintu kami untuk mereka," kata Noura Al Ahmadi yang berasal dari Madinah, dikutip Sahijab dari About Islam. Seperti keluarga Al Ahmadi, penduduk Makkah yang memiliki bangunan bertingkat, biasa membuka pintu bagi para jemaah dan umat Islam.
Selain Noura ada juga Fatimah Mohamed Soror, yang juga tumbuh dengan tradisi menjamu para jemaah haji di rumah empat lantai mereka di Al Falaq, hanya 10 menit berjalan kaki dari Masjidil Haram.
Baca Juga: Kian Marak, Ini Pengertian Nikah Misyar dan Apakah Ilegal?
"Loteng memiliki dua kamar, dapur kecil dan kamar mandi," kata Fatimah. "Kami akan memindahkan semua barang kami ke lantai dasar dan menguncinya di satu ruangan; maka tiga lantai akan disewakan," tambahnya.
Dengan perluasan Masjidil Haram selama bertahun-tahun, rumah-rumah terakhir di sekitarnya dihancurkan pada perluasan tahun 2008. Ibadah haji melambangkan konsep-konsep penting dari iman seseorang, untuk memperingati cobaan atas Nabi Ibrahim dan keluarganya.
Setiap Muslim dewasa berbadan sehat yang mampu secara finansial, harus melakukan ibadah haji setidaknya sekali seumur hidup.