Tanpa mengulang-ulang hafalan minimal 1 juz per hari, hampir bisa dipastikan hafalannya termasuk lemah, atau bahkan seakan belum pernah menghafalnya.
Di Maquraa yang diikutinya, setiap pagi ia harus setor hafalan minimal 1 juz, lalu setelah itu mengulang hafalan yang sama dengan teman-temannya sebanyak 5 kali.
MasyaAllah!
Menghafal Alqur’an membutuhkan tekad kuat. Apalagi di lembaga pendidikan prestisius seperti Universitas Al Azhar, Kairo.
Kalau setoran hafalan pertama ke Syaikh itu lemah, banyak salah, terjeda karena berpikir lama, tajwid tak sempurna, itu akan menyebabkan hafalan macet dan berakhir dengan hilangnya hafalan.
Salah satu penyebab sulitnya ayat-ayat itu terekam dalam memori adalah maksiat. Seperti yang dinasihatkan Imam Waki" bin Al Jarrah pada muridnya Imam Syafi’i saat mengeluhkan lemahnya hafalan. “Tinggalkan maksiat,” tegasnya.
Banyak melakukan hal sia-sia. Termasuk main games, mendengar musik, nonton film, atau melakukan kegiatan tak bermanfaat lainnya adalah penyebab rontoknya hafalan satu per satu.
Disclaimer: Semua artikel di kanal Sindikasi ini berasal dari mitra-mitra Viva Networks. Isi berita dan foto pada artikel tersebut di luar tanggung jawab Viva Networks.