Sejarah mencatat seorang tabi"in bernama Abdah bin ‘Abdurrahiim. Ia adalah penghafal Alqur’an sekaligus mujahid yang gagah berani di medan jihad.
Musibah datang dalam salah satu pengepungan benteng Romawi yang ditugaskan padanya. Ia terjebak pada pesona kecantikan seorang gadis Romawi, hingga membuatnya murtad meninggalkan agama Allah.
Setelah pasukan Muslimin memenangkan pertempuran, pemuda itu tertangkap dalam keadaan terluka parah menjelang ajal.
Orang-orang pun bertanya, apa yang terjadi padanya dan bagaimana nasib hafalan Alqur’annya? Ia menjawab, “Tak ada satupun yang aku ingat kecuali ayat, ‘Orang-orang yang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang Muslim. Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka).” [QS. Al Hijr: 2-3].
Kisah ini harusnya menjadi pengingat bagi kita semua. Sekali jatuh dalam kemaksiatan, maka seluruh hafalan akan hilang dan mati dalam penyesalan.
Jakarta, 15/9/2021
Disclaimer: Semua artikel di kanal Sindikasi ini berasal dari mitra-mitra Viva Networks. Isi berita dan foto pada artikel tersebut di luar tanggung jawab Viva Networks.