Sahijab – Wanita muslimah berhijab tidak serta merta terbatas aktivitasnya. Mereka juga bisa sukses seperti layaknya pria. Kali ini, Sahijab akan menyoroti 10 wanita fenomenal di dunia.
Mereka bisa menjadi pendiri, panutan dan pemimpin dalam bisnis sebuah perusahaan. Dan mereka tentu tidak meninggalkan kewajibannya sebagai seorang wanita muslimah yang menjaga imannya.
Berikut adalah 10 wanita muslimah yang bisa menjadi panutan kamu dikutip dari Haute Hijab.
Kesehatan mental telah menjadi tema yang penting dalam satu dekade terakhir, inilah yang diangkat oleh orang-orang seperti Sameera Ahmed. Ia pun mendirikan yayasan The Family Youth Institute atau FYI.
Sameera membentuk FYI pada tahun 2006, yaitu sebuah organisasi yang telah berperan dalam menyediakan lokakarya tentang pengembangan pemuda, perkawinan, pengasuhan anak dan kesehatan mental.
FYI menciptakan infografik dan perangkat kesehatan mental, intimidasi terhadap muslim di Amerika, pencegahan bunuh diri, dan banyak lagi. Selain menjabat direktur FYI, wanita bergelar PhD dalam psikologi klinis dan master dalam biologi ini, juga sebagai editor untuk Journal of Muslim Mental Health.
Hoda Katebi terkenal setelah memberikan pertanyaan tentang Islamofobia, senjata nuklir dan sikapnya tentang Iran. Tetapi pencapaian terbesarnya adalah membuka koperasi produksi fashion Blue-Tin Productions untuk para imigran dan pengungsi Chicago, yang diyakini sebagai yang pertama dari jenisnya di Amerika Serikat.
Zarinah El-Amin Naeem adalah pecinta perjalanan, seni, dan pengembangan diri melalui koneksi. Dia adalah pendiri Beautifully Wrapped & The Headwrap Expo, yang diadakan di Metro Detroit. Pameran ini menampilkan berbagai budaya, agama, dan ras.
Zarinah juga mendorong wanita untuk melakukan perjalanan, demi mengembalikan keterampilan dan kepemimpinan mereka. Zarinah adalah seorang antropolog budaya yang menggambarkan dirinya sendiri sebagai seorang istri, ibu dan penulis.
Najah Bazzy adalah pendiri organisasi Zaman International untuk membantu perempuan dan anak-anak yang terpinggirkan. Ia terinspirasi setelah melihat keluarga tanpa memiliki kebutuhan pokok di rumahnya.
Selain sebagai CEO dan pendiri Zaman International, Najah membagi waktunya antara pertemuan, pengasuhan anak-anak, dan membangun program pelatihan keterampilan di organisasi nirlaba. Najah juga pernah dinobatkan sebagai salah satu dari 10 pahlawan CNN tahun 2019.
Wartawan yang berubah menjadi seorang perancang busana ini, telah menemukan cara untuk menggabungkan keduanya. Di usia 23 tahun, ia mempekerjakan wanita yang datang ke Kanada sebagai pengungsi untuk menjahit mereknya bersama.
Tahun lalu dia mengambil bagian dalam New York Fashion Week dan memamerkan koleksi pakaiannya. Eman juga masih menulis untuk Teen Vogue, Huffington Post dan Muslim Girl.
Halima Jama adala seorang fotografer pernikahan, yang karyanya pernah ditampilkan dalam sebuah pameran yang disebut "Scratch & Mix" di Art Gallery of Ontario. Ia meraih kesuksesan besar dalam pameran tersebut, dengan menampilkan kisah cinta orangtuanya sebagai inspirasi.
Sebagai seorang fotografer, ia senang mengambil foto "dulu dan sekarang", sering kali membuat ulang bidikan yang sama dan merefleksikan perubahan tempat seiring waktu.
Proyek Hurma yang didirikan dan diciptakan oleh Dr. Ingrid Mattson, berfokus pada mengatasi pelecehan seksual dan dampaknya pada kesehatan mental, ilmu sosial, hukum Islam, teologi dan spiritualitas.
Hurma adalah istilah Arab yang berarti melindungi kesucian tubuh, yang tidak dapat diganggu gugat. Ingrid sendiri menjabat sebagai presiden wanita pertama dari Masyarakat Islam Amerika Utara, dan sebelumnya menjabat sebagai wakil presiden antara 2001-2010.
Salma Malik tahu, pentingnya dukungan yang kuat untuk orang tua yang memiliki anak-anak cacat. Dia adalah terapis okupasi, penyedia intervensi awal dan pendiri Layanan Autisme Klimb2 untuk anak-anak dengan autisme dan cacat perkembangan yang berfokus pada komunitas yang kurang terlayani.
Perusahaannya yang berbasis di New York, menyediakan pelatihan gratis untuk keluarga bilingual dan imigran dengan anak-anak cacat. Ia juga kerap melakukan kegiatan dan acara anak-anak dan mendukung lokakarya dalam berbagai bahasa, termasuk dalam bahasa Urdu, Hindi, dan Punjabi.
Pendidik, penulis dan konsultan komunikasi Suzy S. Ismail adalah pendiri dan kepala konsultan Cornerstone Marriage & Family Intervention Centers, yang didirikan pada 2014. Organisasi berbasis agama ini bekerja untuk membangun kembali masalah pemuda, identitas, dan hubungan.
Suzy juga seorang penulis, salah satu karyanya tentang Pernikahan Muslim Modern. Sebagai spesialis komunikasi, Suzy juga bekerja dengan organisasi nirlaba.
Melanie Elturk, mantan pengacara hak sipil yang menjadi CEO dari Haute Hijab, memulai perusahaan jilbabnya untuk memberikan jilbab bermerek berkualitas kepada muslimah bersama dengan suaminya dan COO Ahmed Zedan.
Melanie mulai menjual jilbab vintage dan pakaian kerja profesional sederhana, kemudian berkonsentrasi menjual berbagai jilbab mulai dari latihan hingga syal pernikahan. Hijab Haute sendiri telah berkembang selama 10 tahun, dan menjadi merek jilbab global.