Sahijab – Tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat, mencatat orang yang dinyatakan positif terjangkit virus Corona mencapai 366 orang, 790 Pasien Dalam Pengawasan atau PDP, dan 9,362 Orang Dalam Pengawasan atau ODP negatif terpapar.
Hal tersebut, diungkapkan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Berli Hamdani dalam konfrensi pers terkait perkembangan terkini penanganan virus corona di Jawa Barat, Kamis 9 April 2020.
"Per Kamis ini, sudah ada 366 yang positif, yang meninggal dunia itu ada 35 secara kumulatif, yang sembuh masih tetap di angka 17 orang. Total PDP saat ini, ada 2.091 atau meningkat 9,5 persen. Kemudian, PDP yang selesai diawasi atau dirawat itu sebanyak 790 (dari 634) atau meningkat 19 persen. Dan, masih dalam pengawasan 1.301," ungkap Berli.
Baca juga: 4 Tips Agar Ramadhan Menjadi Bulan yang Paling Sehat
Menurutnya, perkembangan ini menunjukkan capaian baik. "ODP total sampai hari ini 26.943. Selesai pemantauan 9.362 atau meningkat 10,5 persen dari hari kemarin. Ini juga kabar baik. Kemudian, 17.581 masih dalam pemantauan," katanya.
Untuk memutus mata rantai penularan, lanjut Berli, pihaknya memberlakukan tes dengan Polimarase Chain Reaction (PCR) kepada orang yang terindikasi positif berdasarkan hasil pemeriksaan tes cepat (rapid test).
"Sekali lagi, rapid test cara untuk melakukan screening, belum memastikan bahwa yang bersangkutan itu benar - benar positif, karena harus ditindaklanjuti dulu dengan melakukan pemeriksaan PCR atau swab," terangnya.
Sementara itu, angka kasus positif Corona atau Covid-19 di Jawa Timur, bertambah 27 hingga Kamis 9 April 2020, sehingga berjumlah total 223 kasus. Terdapat tiga kabupaten yang baru masuk kategori zona merah, yaitu Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Bangkalan, dan kabupaten kelahiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Pacitan.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menjabarkan, ke-27 kasus baru itu terdiri dari semnbilan kasus di Kota Surabaya, tiga di Kabupaten Gresik, dua kasus masing-masing di Kabupaten Ponorogo, Lumajang, Tulungagung, dan Sidoarjo. Kemudian, satu kasus masing-masing di Nganjuk, Jombang, Bangkalan, Pacitan, Bojonegoro, Kota Batu, dan Kota Kediri.
Hal yang agak melegakan, angka kesembuhan dari virus Corona di Jatim, juga meningkat. Saat ini, total 57 pasien positif yang terkonversi negatif alias sembuh. Sementara itu, yang meninggal masih mandeg di angka 17 pasien. "Alhamdulillah, kesembuhan setara dengan 25,56 persen," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Kamis malam.
Khofifah berharap, tingkat kesembuhan pasien positif dari hari ke hari bertambah. Apalagi, rumah sakit rujukan di Jatim, kini bertambah lagi menjadi 85 RS. "Mudah-mudahan setiap hari banyak yang sembuh. Terima kasih kepada seluruh tenaga medis yang juga memberikan layanan terbaik, dan dedikasinya yang luar biasa," katanya.
Sementara itu, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di Jatim mencapai 1.260 orang, dan orang dalam pemantauan (ODP) mencapai 13.006 orang. Khofifah mengimbau kembali agar kewaspadaan masyarakat terhadap Covid-19 dilipatgandakan daripada sebelum-sebelumnya.
Apalagi, melihat peta persebaran Covid-19 yang kian meluas. Berdasarkan peta persebaran yang ditunjukkan, kini tersisa sembilan dari 38 kabupaten/kota di Jatim, yang masih belum ditemukan kasus positif. Bahkan, tiga daerah, yaitu Kabupaten Sumenep, Sampang, dan Kota Pasuruan, sampai kini masih bertahan di status zona hijau. Artinya, di tiga daerah itu hanya ada ODP.
Baca juga: Data Update Positif Corona di Indonesia 9 April 2020