"Sebagai Muslim, kita mungkin bermasalah dengan babi. Tetapi bagi orang lain, babi adalah makanan," kata Dr Muhammad Mansoor Mohiuddin.
Baca Juga: Pertama Kali Wanita Ikut Festival Kecantikan Unta di Arab Saudi
Ketika diberikan pertanya kenapa bukan organ dari domba atau sapi yang digunakan dalam cangkok organ ke manusia, Dr Muhammad Mansoor Mohiuddin memberikan alasan yang tepat sesuai dengan ilmiah di dunia kesehatan.
"Kami sudah memetakan genom babi secara lengkap. Kami tahu apa perbedaan babi dari manusia, serta perubahan apa yang diperlukan agar organ-organnya bisa diterima oleh tubuh manusia. Kami belum tahu banyak tentang kambing atau sapi," tambah Dr Muhammad Mansoor Mohiuddin.
Dalam operasi cangkok organ babi ke manusia, Dr Muhammad Mansoor Mohiuddin beserta timnya telah lebih dulu menggunakan rekayasa genetik terhadap organ babi yang akan diambil. Bukan tanpa alasan, hal ini bertujuan supaya sistem imun tubuh manusia bisa menerima organ asing tersebut.
Babi menjadi pilihan para ilmuwan karena binatang ini mudah diternakkan, gampang berkembang biak, dan organ-organnya mirip dengan organ manusia
Di laman University of Maryland yang dikutip Sahijab dijelaskan bahwa Dr. Mohiuddin mendapatkan gelar MBBS (MD) dari Dow Medical College di Karachi, Pakistan. Setelah dirinya menyelesaikan pendidikan bedahnya di Civil Hospital Karachi, dirinya pindah ke Amerika Serikat di mana ia menyelesaikan fellowship pertamanya dalam Biologi Transplantasi di University of Pennsylvania (Verdi DiSesa) dan fellowship selanjutnya dalam transplantasi sumsum tulang di Institute of Cellular Therapeutics (Suzanne Ildstad), MCP Hahnemann University (sekarang Drexel University).